Ini Kata Megawati Soal Budiman Sudjatmiko

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

FAKTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya angkat bicara soal salah satu kader partainya, Budiman Sudjatmiko yang terang-terangan memberi dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024.

“Nih kalau mau ditulis sama wartawan seperti kasus nih, Pak Budiman Sudjatmiko,” kata Megawati di acara temu kader di Kantor DPD Yogyakarta, Jalan Tentara Rakyat Mataram No.47, Selasa (22/8/2023).

Mengutip detik.com, Megawati menyebut sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait situasi pemilu ke depan. Mega menyebut situasi politik ke depan seperti berdansa, layaknya fenomena Budiman baru-baru ini.

“Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya ‘Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?’,” kata Mega.

“Saya gampang aja, ‘Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?’, ‘Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa’,” sambungnya.

Ia mengatakan arti dari berdansa yakni simbol dukungan secara sendiri, berdua ataupun secara beramai-ramai. Ia mencontohkan dari dansa itu, pasangan pun bisa berganti-ganti.

“Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, ‘Oh saya paham’,” ujar Mega.

“Sekarang itu kan istilah saya, istilah perang udara liat survei, terus liat medsos, media, ya pencitraan, terus pembulian,” kata Mega.

“Itu buat saya istilahnya di udara maka saya bilang perang udara. Nah, kalau kita tinggal urusannya satu solid, dua kerja keras, tidak ada jalan lain,” pungkasnya.

Respons DPD PDIP Jatim

Aksi Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo, juga mendapat respons hingga tingkat daerah.  Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Deni Wicaksono menyebut Budiman kutu loncat.

”Dia sudah loncat ke Ketua Umum Gerindra, kok tidak mau mundur dari PDI Perjuangan? Dia sengaja ingin playing victim dengan memainkan sentimen publik seolah-olah dizalimi PDI Perjuangan. Padahal di mana-mana, yang namanya loncat ke kubu lain, ya harus mundur,” katanya, Selasa (22/8).

Budiman, katanya, sudah berbeda jalan. Yang satu ingin menjaga keberlanjutan kemajuan Indonesia dengan track record yang jelas. Yang satunya lagi belum jelas visinya dengan track record masa lalu yang dinilai sangat kelam. “Tapi Budiman menutup mata dan tidak gentle, watak yang pernah saya benar-benar rasakan ketika berinteraksi dengan dia jelang Pemilu 2019,” tambahnya,

Sebelumnya, mengutip tempo.co, Budiman berkeras tidak akan mengundurkan diri dari PDIP. Dia menilai mengundurkan diri merupakan pilihan yang tidak memberikan kesempatan atas argumennya mendukung kandidat calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

“Enggak ya. Bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” kata dia saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Budiman menyatakan memiliki argumen yang kuat atas tindakannya memberikan dukungan kepada Prabowo. Sebab, kata Budiman, selama ini dirinya selalu mendengarkan kriteria kepemimpinan seperti yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Dan Ibu Mega kan selalu berkata bahwa Indonesia itu butuh pemimpin yang memiliki pandangan-pandangan strategik,” katanya.

Menurut Budiman kepemimpinan strategik ini harusnya menjadi arah dari partainya dalam menghadapi Pilpres 2024. Dia pun menilai kriteria tersebut ada dalam sosok Prabowo Subianto. (*)