DIREKTUR Utama International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, memprediksi pertumbuhan ekonomi Cina, tidaklah semuram yang dibayangkan.
“Saya rasa ini cuma pemulihannya yang sedikit melambat,” ungkapnya kepada BBC. Namun, Lagarde menegaskan momentum pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu akan terjadi tahun depan.
“(Apalagi) sekarang kami lihat sedang terjadi transisi besar-besaran di Cina,” imbuhnya.
Setelah pertumbuhan dua digit selama lebih satu dekade, pertumbuhan ekonomi Cina tahun lalu melemah ke level 7,4%.
Pemerintah Cina mengaku, pertumbuhan tahun ini diprediksi akan melambat lebih jauh lagi ke posisi 7%.
Bahkan IMF memperkirakan pertumbuhan PDB negara yang dipimpin Xi Jinping itu, pada 2015 hanya 6,8%.
Salah satu alasannya, menurut Lagarde, karena berbagai pelemahan yang saat ini terjadi di seluruh dunia. Misalnya harga komoditas yang masih anjlok dan membuat negara-negara berkembang kelimpungan.
“Dari sisi mana pun kita melihat pertumbuhan ekonomi Cina, pada ujungnya kita (dunia) tetap harus menyesuaikan diri,” ujarnya.
Lebih komunikatif
Terkait upaya Cina yang mencoba beralih dari negara pengekspor menjadi negara ‘konsumen’, Lagarde menyebut IMF “sangat mendukung perubahan yang sedang terjadi.”
Ia menambahkan Cina telah terus berupaya menjaga pergerakan mata uang dan tingkat suku bunganya. Lagarde kini meminta pemerintah Cina untuk lebih komunikatif dan menyampaikan perkembangan ekonominya kepada dunia “secara terus-menerus”.
“Sebuah negara tidak bisa berubah begitu saja dalam semalam, dari yang dulu sangat dikontrol, menjadi berorientasi pada pasar. Apalagi keadaan dunia saling berhubungan,” kata Lagarde.
Periode kepemimpinan Lagarde di IMF berakhir pada pertengahan 2016. Namun, pada rapat tahunan IMF di Peru, pekan ini, dia tidak menutup kemungkinan untuk kembali menjabat. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com