Mengapa pria beranak tiga ini terpilih menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya, tentulah ada sebabnya.
H Hariyanto SH MHum baru saja dilantik menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya. Persisnya hari Sabtu, 19 Maret 2016, ia dilantik oleh Ketua DPP Ikadin Jakarta, HSutrisno SH MH.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hariyanto terpilih sebagai Ketua DPC Ikadin Surabaya pada 13 Pebruari 2016 dengan memperoleh 71 suara, yang menyisihkan rekan sejawatnya, HAgus Sisiwinarno SH MH, dengan perolehan 25 suara.
Mengapa pria beranak tiga ini terpilih menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya, tentulah ada sebabnya. Diantaranya, ia punya jam terbang signifikan beracara di dalam pengadilan dan diluar pengadilan.
Sudah tak terhitung perkara di pengadilan negeri yang sukses ditanganinya, utamanya perkara perdata. “Kalau perkara pidana biasanya prodeo karena dimintai tolong oleh teman-teman yang menghadapi masalah hukum,” tutur Hariyanto didampingi isterinya yang selalu mengenakan jilbab, kepada FAKTA.
Kalau menangani perkara di pengadilan tata usaha negara(PTUN), sudah berulangkali menang. Yang tidak bisa dilupakan ketika menggugat di PTUN masalah Biro Perjalanan Umroh dan Haji. Bisa dikatakan berbondong-bondong mendapatkan klien yang berurusan dengan Depag dan Menag karena ijinnya dibekukan alias diberhentikan untuk menyelenggarakan Umroh dan Haji Khusus(d/h ONH Plus).
Disitulah Hariyanto berhasil memenangkan perkara dalam ranah Keputusan Tata Usaha Negara. Beberapa Biro Perjalanan Umrah dan Haji tingkat nasional yang menang melanjutkan menjadi kuasa hukumnya secara tetap, disebabkan sudah diperbolehkan melanjutkan usaha yang sebelumnya dibekukan.
Mengetahui dan mendengar sepak terjangnya yang bagus, Bank Internasional Indonesia(BII) jatuh hati pulasehingga untuk urusan yang berkaitan dengan hukum, BII seluruh Jawa Timur mempercayakankepadanya. Begitu pula Bank Mandiri, melirik dan menjadikan Hariyanto yang berkantor di kawasan Jl Tidar, Surabaya,ini menjadi penasehat hukumnya.
Ilmu Padi
Makin merunduk makin berisi. Itulah ilmunya padi, yang menjadi perilaku Hariyanto. Sebenarnya sudah beberapa tahun silam, ia didesak untuk menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya, namun ia menolak dengan halus dan mengatakan cukuplah menjadi pengurus saja.
Namun pada periode kali ini desakan dari senior-senior Ikadin semakin kuat sehingga Hariyanto pun tak mampu menolaknya lagi. “Saya ini nggak ada apa-apanya, yang senior masih banyak, mengapa harus memilih saya ?” katanya merendah alias merunduk bagai padi. Makin merunduk makin berisi.
Akhirnya iapun menerima desakan tersebut dan bersedia mencalonkan diri sebagai Ketua DPC Ikadin Surabaya, seterusnya terpilih dan dilantik oleh Ketua DPP Ikadin, H Sutrisno SH MH, seperti disebutkan sebelumnya.
Yang perlu dicatat, sebelum terpilih menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya, semua kandidat dipersilahkan menyampaikan visi dan misinya jika memimpin DPC Ikadin Surabaya 2016-2020. Ternyata Hariyanto dengan lancar menyampaikan visi dan misinya tanpa membaca teks.
Begitu pula usai dilantik pada 19 Maret 2016, ia berpidato dan memimpin rapat intern dengan para pengurus DPC Ikadin Surabaya tanpa memegang dan membaca teks. Rupanya kebiasaan sidang di pengadilan yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbawa pula saat menampaikan visi dan misi, bahkan memimpin rapat.
Kesimpulannya, tidaklah salah para anggota DPC Ikadin Surabaya memilih H Hariyanto SH MHum menjadi Ketua DPC Ikadin Surabaya. Ia sosok yang loyal, agamis, tidak emosional, tidak sombong, mampu memimpin dan menghormati kepentingan orang lain.(F.302) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com