PENGADILAN di India menjatuhkah hukuman mati atas tujuh pria yang melakukan pemerkosaan brutal dan pembunuhan atas seorang perempuan Nepal, Februari 2015.
Korban yang berusia 28 tahun menderita depresi dan sedang menjalani pengobatan ketika hilang di negara bagian Hayana, India utara.
Jenazahnya ditemukan di sebuah lapangan tiga hari setelah dia hilang. Otopsi menunjukkan dia diperkosa secara beramai-ramai dan batu, pisau, maupun kayu dipaksakan masuk ke dalam tubuhnya.
Dokter yang melalukan pemeriksaan mengatakan kepada stasiun TV NDTV bahwa dia ‘tidak pernah melihat kasus yang mengerikan seperti itu’ sepanjang 29 tahun karirnya.
Hakim perempuan dalam sidang ini menyatakan ingin menyampaikan pesan yang keras kepada masyarakat umum.
“Saya menjatuhkan hukuman mati kepada semua tertuduh dalam kasus ini dan mereka harus digantung sampai mati,” tutur Hakim Seema Singhal, seperti dikutip koran Hindustan Times.
“Selain pejabat pengadilan, saya juga umat manusia dan bisa mendengar erangan korban,” tambahnya.
Adapun terdakwa ke delapan masih di bawah umur yang disidang di pengadilan anak sementara tersangka ke sembilan bunuh diri tak lama setelah ditangkap.
Keputusan ini diambil sehari setelah dibebaskannya seorang pemerkosa di bawah umur dalam pemerkosaan berkelompok yang menggemparkan India pada tahun 2012, yang akhirnya menewaskan korban.
Pembebasan itu mengundang aksi unjuk rasa dan upaya untuk membatalkan pembebasannya ditolak oleh Mahkamah Agung India. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com