GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, terus dielu-elukan para pelaku UMKM di Sumsel. Sejak memberikan promosi gratis untuk produk UMKM melalui akun Instagramnya (@hermanderu67), tak sedikit pelaku usaha mengaku “naik level” gara-gara kebijakan unik orang nomor satu di Sumsel tersebut. Terbaru pujian itu datang dari pemilik usaha kuliner Dapur Ombay, Arif. Saat talk show bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, melalui Radio Sumsel Streaming yang bertajuk “Strategi Bisnis dan Menangkap Peluang di Era New Normal”, Minggu (21/6) siang di Palembang Indah Mall (PIM), Arif mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian Gubernur pada pelaku UMKM seperti mereka.
Menurut Arif, produk kuliner berupa nasi minyak adalah produk yang biasa bagi masyarakat Palembang. Sejumlah upaya sudah dilakukannya untuk mendongkrak penjualan nasi minyak tersebut. Mulai dari minta endorse teman hingga membayar influencer yang cukup terkenal. “Saya sempat bayar endorse dan minta tolong teman tapi belum membantu banyak. Tapi sejak pak gubernur yang makan, levelnya jadi naik. Nasi minyaknya jadi kelas atas. Alhamdulillah omset ikut naik juga,” ujar Arif bersemangat. Oleh karena itu, Arif dan pelaku UMKM lainnya berharap apa yang dilakukan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, tersebut tidak berhenti. Sehingga usaha mereka dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 (Corona) sekaligus membantu geliat perekonomian di Sumsel.
Terkait hal itu, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengatakan, sudah sepantasnya sebagai Kepala Daerah, ia memikirkan kelangsungan usaha para pelaku usaha baik skala besar hingga UMKM. Mengingat pandemi berdampak sangat luas pada semua sektor kehidupan. “Karena saya mikir, saat pandemi bukan cuma pemilik gedung, usaha catering yang kena. Tukang make up, semua kena ada cleaning service, pelaku UMKM, buruh angkut semua kena. Makanya sebagai gubernur, saya harus memikirkan itu. Jadi jangan melihatnya dari satu sisi saja. Kesannya, saya seperti makan enak saat semua warga tengah prihatin, bukan begitu,” ujar bupati.
Belajar dari pengalaman krisis ekonomi pada tahun 1998 silam, Herman Deru yakin dengan menstimulan pelaku UMKM, pertumbuhan ekonomi Sumsel dapat bertahan. “Tahun 1998 ekonomi kita ada di titik nadir dan UMKM bisa bertahan. Kenapa sekarang tidak kita beri perhatian. Permodalan, ketrampilan sampai marketing. ” jelasnya.
Dalam menyikapi pandemi Covid-19 (Corona), menurut Herman Deru ada tiga cluster yang harus diprioritaskan. Yang pertama adalah kesehatan. Apapun aktivitasnya, Herman Deru menghimbau masyarakat tetap mengutamakan keselamatan jiwa. Kedua, barulah ekonomi dan ketiga kesehatan. Atas dasar itu pula, starategi menuju new normal tidak bisa dilakukan dengan gegabah. Melainkan ditata sedemikian rupa berdasarkan ahli kesehatan dalam hal ini epidemiologi hingga pakar ekonomi. Sebagai orang yang cukup lama malang melintang di dunia usaha, Herman Deru pun memberikan tiga pesan pada pelaku UMKM. Bocoran ini diberikannya agar pelaku UMKM tahan banting menghadapi pandemi saat ini.
“Kuncinya 3, konsisten, konsekuen dan speed dan jangan lupakan usaha basic. Karena banyak yang justru gagal disana,” tuturnya.
Ia mencontohkan, seperti misalnya pengusaha warung nasi kaki lima. Karena sudah ramai pembeli, kemudian bisa bangun gedung baru lalu meninggalkan usaha basic. “Jangan seperti itu, karena pembeli mungkin saja senang dengan service awal. Kalau berubah mana mau mereka datang lagi. Jadi memang harus konsisten,” imbuh Herman Deru.
Sejumlah pelaku UMKM tampak ikut meramaikan dialog tersebut. Seperti owner cumicabs, opak mbak uwi, es pisang ijo mama wati, kemplang bicik waya waya, ngemil di rumah, nyenyes palembang, peyek mom cetur, susu kurma abu bukhori, warung waya-waya dan banyak lagi lainnya serta para influencer. (F.214 )








