Semua  

GUGUS DESA DAN PERANGKAT DESA TRUCUK SIAGA FULL DAY

Kades, Babinsa, relawan Desa Trucuk, serta dari PMI Bojonegoro saat menjadwal kegiatan penyemprotan disinfektan.
Kades, Babinsa, relawan Desa Trucuk, serta dari PMI Bojonegoro saat menjadwal kegiatan penyemprotan disinfektan.
Kades Trucuk, Sunoko, dengan Kasun II Lusetyobudi.
Kades Trucuk, Sunoko, dengan Kasun II Lusetyobudi.

DALAM rangka melaksanakan instruksi Bupati Bojonegoro perihal pencegahan Covid-19, Pemerintah Desa (Pemdes) Trucuk sudah ready semua. Bahkan, kata Kades Trucuk, Sunoko, didampingi 5 (lima)  perangkatnya, Lusetyobudi dan kawan-kawan, termasuk yang mewakili relawan PMI Kabupaten Bojonegoro, H Suko H Widodo SH, Babinsa Serka Ahmadoon, relawan desa, Mbah Yit, menjelaskan kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) bahwa pada hari ini (Rabu, 22/4/2020) selain ada pendataan warga yang layak menerima bantuan, juga ada kegiatan penyemprotan disinfektan dari PMI Bojonegoro. Sedangkan untuk tempat isolasi/karantina pria dan wanita, juga ada. “Bukan sekedar kasur empuk, bantal, guling, makan, minum saja, tetapi sikat gigi, pasta gigi, sabun, samphoo, kopi, mie instan (untuk yang kurang selera dengan nasi) sudah disediakan oleh desa. Dan ‘dipelarisi’ warga dari rantau di Yogya 1 (satu) orang dan dari Kalteng 3 (tiga) orang. Bila Bidan Desa Bu Sujatmi sudah memperbolehkan isolasi mandiri dengan bukti keterangan sehat, warga tersebut baru bisa melakukan karantina mandiri, akan tetapi tiap pagi harus kontrol,” papar Kades Trucuk, Sunoko.

Penyemprotan disinfektan dilakukan bukan dua minggu tetapi seminggu sekali. Karena logistik penyemprotannya sudah diserahkan kepada ketua RT untuk 2 (dua) kali penyemprotan. Sedangkan penyemprotan masal dua minggu sekali. Misalkan minggu pertama ketua RT sekalian obat minggu ketiga. Sedangkan penyemprotan masal minggu kedua dan keempat, dengan pengerahan 110 tenaga terdiri dari per RT 4 orang x jumlah RT plus perangkat desa dan BPD 15 orang, anggota pencak silat 20 orang, Karang Taruna 10 orang. “Di samping penyemprotan, pemdes juga memberikan masker sesuai jumlahnya penduduk, bukan satu rumah 2 (dua) masker tapi semua. Untuk petugas semprot setiap menyemprot dapat masker, sarung tangan, sarapan, vitamin serta obat kuat supaya tidak loyo,” lanjut kades yang terkenal disiplin dan tegas ini.

“Terus terang, gugus desa tempo hari mengusir sales, tetapi bila patuhi aturan silahkan jualan lagi. Karena Desa Trucuk memang tidak menutup jalan desa, mengingat jalan poros yang ada Desa Trucuk juga meningkat jadi jalan kabupaten, setelah adanya jembatan Sosrodilogo. Dan juga merupakan jalan alternatif yang menghubungkan Bojonegoro-Tuban. Sedangkan untuk sales sudah ada pemberitahuan silahkan berniaga tetapi dagangan yang akan dijual harus disemprot dulu. La kok ada sales dihimbau sampai 4 kali mokong, ya kita usir. Sedangkan tiap malam dilakukan patroli gabungan antara linmas, petugas gugus desa, perangkat desa dan BPD guna mengantisipasi bila ada warga pulang dari rantau kok nggak ke posko maka kita giring dan keluarganya kita beri wawasan,” jelas Kades Sunoko.

Kades, Babinsa, relawan Desa Trucuk, serta dari PMI Bojonegoro saat menjadwal kegiatan penyemprotan disinfektan.
Kades, Babinsa, relawan Desa Trucuk, serta dari PMI Bojonegoro saat menjadwal kegiatan penyemprotan disinfektan.

Untuk perangkat desa diatur piket 1 (satu) orang 24 jam, besoknya bisa istirahat, tetapi HP-nya harus tetap on. Sedangkan untuk perangkat wanita, menyiapkan kopi untuk yang piket. Dengan sesanti Trucuk Desa BBAAGGUSS (Bersih, Beriman, Aman Amanah, Guyup, Gotong Royong, Unggul, Sehat, Sejahtera).

Kasun II Lusetyobudi menambahkan bahwa diberlakukannya piket perangkat desa selama Covid-19 maupun hari biasa memang perangkat sudah komitmen bahwa bila piket harus sampai pukul 17.00 Wib, jika tidak piket pukul 15.00 Wib. Kalau selama Covid bahkan 24 jam, itu pun siaga penuh. “Cuma fasilitas di kantor yang belum ada yaitu tv sehingga untuk melihat berita cuma dari You Tube. Kemungkinan masih nunggu adanya tv produk baru, soalnya produk yang kemarin-kemarin di rumah sudah ada, he…he…he…he,” tambah kasun seraya bergurau.

“Harapan kami, semoga Covid-19 segera pergi dari negeri Indonesia dan dunia, terlebih dari Desa Trucuk, agar roda pemerintahan bisa kembali berjalan normal, perekonomian, pendidikan, pembangunan semuanya bisa lancar kembali, amin,” harap Kades Trucuk, Sunoko.

Yang mewakili relawan PMI Bojonegoro, H Suko H Widodo SH, dan relawan Trucuk, Mbah Yit, saat dikonfirmasi Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) di samping Masjid LDII Trucuk.
Yang mewakili relawan PMI Bojonegoro, H Suko H Widodo SH, dan relawan Trucuk, Mbah Yit, saat dikonfirmasi Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) di samping Masjid LDII Trucuk.

Selanjutnya, dari yang mewakili relawan PMI Bojonegoro, H Suko H Widodo SH, didampingi Drs H Khamit menambahkan bahwa penyemprotan di Desa Trucuk selain di 3 masjid juga mushola. Untuk logistik kegiatannya adalah menyesuaikan. PMI hanya menyalurkan. “Bentuk material apa yang kita dapat dari penyumbang, itu yang disalurkan. Misalnya musim Covid ini kita dapat obat, parfum, masker, sarung tangan, ya itu yang kita salurkan. Jika dapatnya sembako ya kita salurkan. PMI itu dengan tangan dua sifat, saat menerima dari pendonor tangan di bawah, jika menyalurkan ibaratnya tangan di atas. Alhamdulillah, selain di Trucuk, PMI Bojonegoro sudah melaksanakan bhakti pencegahan Covid-19 di beberapa kecamatan. Semua seperti yang disampaikan pak kades, pak kasun dan Mbah Yit, yakni berjalan lancar, karena buah dari ‘rambate rata hayo’ seperti lagunya Pak Haji Rhoma Irama”.

Ta’mir Masjid LDII Trucuk, Sujud, sangat berterima kasih atas bantuan penyemprotan pencegahan virus Corona dari PMI Bojonegoro. “Untuk jamaah sholat selama Covid ini hanya 10 orang dan sudah dibatasi jaraknya yakni satu meter. Kami selalu mengikuti himbauan dari pemerintah. Apalagi kita belum tahu persis piye potongane virus tapi kok kabarnya sangat memilukan. Semoga Allah SWT segera memusnahkan virus Corona ini agar roda kehidupan bisa kembali lancar,” harap Abah Sujud. (F.463)