GOOGLE telah mengakuisisi aplikasi JetPac sebagai upaya lebih lanjut dari perusahaan internet terkemuka di dunia tersebut untuk tetap kompetitif. JetPac merupakan perusahaan startup yang merancang aplikasi social travel. JetPac memiliki aplikasi mobile yang menggunakan gambar dari berbagai situs social networking untuk menciptakan panduan kota. JetPac utarakan akan menarik aplikasinya dari App Store dalam beberapa hari mendatang dan menghentikan pemberian dukungan pada 15 September.
JetPac diluncurkan pada tahun 2012 sebagai panduan social travel di iPad namun kemudian menggeserkan fokus kepada data Instagram pada apikasi iphone “Jetpac City Guides.” Google tidak memberitahukan berapa nilai transaksi pembelian dan enggan memberikan komentar atas laporan tersebut. Google kemungkinan akan menggunakan tim JetPac untuk memperbaiki pencarian informasi lokasi menggunakan data foto. JetPac juga mempunyai teknologi pengenalan objek di video melalui kamera smartphone dan ini dapat berguna bagi produk Google Glass.
Gandeng 5 Raksasa Telco, Google Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut
Salah satu perusahaan teknologi termahal dunia, Google Inc, berencana membangun jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Serikat dan Jepang. Bersama lima perusahaan telekomunikasi asal Asia, Google sepakat menjalankan proyek kabel trans-pasifik senilai $ 300 juta.
Jaringan kabel yang akan dinamai ‘FASTER’ ini akan menampung kapasitas awal sebesar 60 terabit per detik dan menghubungkan kota-kota besar yaitu Los Angeles, Portland, San Francisco, Oregon dan Seattle dengan kota Chikura dan Shima yang berlokasi di Jepang.
NEC Corp. akan menjadi pemasok sistem untuk jaringan kabel tersebut, dan berkomitmen untuk segera menjalankan tugasnya sehingga jaringan kabel bisa dipakai pada kuartal II 2016. Selain mengkoneksikan jaringan kedua negara, kabel bawah laut FASTER juga dapat dikembangkan kapasitasnya untuk menjangkau negara Asia selain Jepang.
Google memang semakin ahli dalam mengembangkan proyek jaringan. Saat ini, perusahaan tersebut sudah mengoperasikan saluran TV-nya sendiri, Fiber, dan layanan internet super cepat di wilayah Kansas City. Keberhasilan proyek jaringan super cepat mendorong pihak direksi untuk memperluas jangkauan layanan ke kota-kota besar lainnya. Meski di awal hanya untuk mengkoneksikan jaringan kabel antara Amerika dan Jepang, perusahaan yang terlibat dalam proyek FASTER justru berasal dari China, Malaysia dan Singapura yakni China Mobile International,China Telecom Global, TIME Dotcom Bhd Global Transit, KDDI Corp dan Singapore Telecommunications Ltd. (Monexnews)