Semua  

Giri Prasta Dianugerahi Keris Kesatriya

BUPATI Badung, Nyoman Giri Prasta, dinyatakan menjadi warga kehormatan Banjar Kertayasa Desa Adat Kedonganan, Sabtu (31/3). Bupati asal Desa Bualu tersebut dianugerahi sebilah keris kesatriya oleh Kelian Banjar Kertayasa. Hal tersebut lantaran bupati yang dikenal sering berpantun tersebut dianggap masyarakat Kedonganan sebagai pimpinan yang secara sungguh-sungguh dan berkomitmen dalam membangun Badung yang kuat dan hebat.

Dalam acara yang dihadiri pula oleh Anggota DPRD Provinsi Bali, Ketut Tama Tenaya, Anggota DPRD Badung, Putu Yunita Oktarini, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Badung, I Bagus Alit Sucipta, Camat Kuta, I Made Widiana, Bendesa Adat Kedonganan, Kelian Adat, WHDI, PKK serta Krama Banjar Kertayasa tersebut Bupati Giri Prasta didapuk untuk menandatangani prasasti peresmian Balai Banjar Kertayasa.

“Ini merupakan salah satu wujud nyata dan komitmen Pemkab Badung mengimplementasikan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Tujuan kami adalah untuk meringankan beban masyarakat terutama krama banjar. Karena itulah kami selaku pemerintah wajib memfasilitasi dan melakukan pembangunan di banjar itu sendiri,” terangnya.

Dipaparkannya bahwa komitmen tersebut sekaligus sebagai upaya pelestarian seni, adat, agama, tradisi dan budaya, untuk mengajegan Bali. Sebab pengamalan tersebut tidak terlepas dalam melaksanakan konsep Tri Hita Karana yang di dalamnya mencakup Parhyangan, Pawongan dan Palemahan yang baginya hal itu tidak sulit. Di mana dalam bidang Parhyangan, Pemerintah Kabupaten Badung membantu pembangunan pura khayangan tiga desa adat di Badung. Sedangkan Pawongan dengan pemberian pelayanan pendidikan dan kesehatan secara gratis, upacara/upakara termasuk nyekah bersama dibantu sepenuhnya. Sementara Palemahan, bagaimana manusia harus menata lingkungan untuk menjadi sumber perekonomian mereka. “Itulah konsep Tri Hita Karana. Yang penting, kita komitmen dengan kebijakan politik anggaran yang harus kita berikan kepada masyarakat sehingga dapat meringankan beban masyarakat,” tegasnya.

Sementara Ketua Panitia yang juga Kelian Banjar Kertayasa, I Nyoman Budayasa, menerangkan, peresmian balai banjar tersebut memang dirangkai menjadi satu rentetan dengan upacara melaspas, pecaruan serta piodalan di pura banjar. Di mana hari tersebut bertepatan dengan purnama kedasa dan hari tumpek landep, hal tersebut sebagai upaya menyucikan balai banjar secara skala maupun niskala sehingga dapat dipergunakan oleh krama dan masyarakat. Atas nama Krama Banjar Kertayasa, ia menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Badung, dalam hal ini Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, yang telah memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp 2,4 miliar untuk pembangunan balai banjar dan pelinggih di Banjar Kertayasa. (Rilis)