GIRI-Asa (Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa) akhirnya merealisasikan janjinya kepada masyarakat Tanjung Benoa, saat menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Badung. Janji tersebut adalah untuk membangun tempat parkir, pasar seni dan meningkatkan pelayanan puskesmas pembantu di Desa Tanjung Benoa. Ketiga harapan masyarakat tersebut direalisasikan menjadi 2 unit bangunan, yaitu bangunan terpadu parkir-pasar seni dan puskesmas pembantu Kuta Selatan. Kedua bangunan tersebut menghabiskan biaya total senilai Rp 23 milyar bersumber dari APBD Kabupaten Badung tahun 2017. Pada Senin (15/4) dilaksanakan upacara Melaspas, Mendem Pedagingan dan Caru Rsi Gana yang dipuput oleh Ida Pedanda Istri Rai Telaga dari Griya Gulingan Sanur. Hadir langsung dalam acara tersebut Wabup Badung, Ketut Suiasa, didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung, Nyoman Karyana, Ketua Komisi II DPRD Badung, Wayan Luwir Wiana, Dinas PUPR, Dishub, Dinas Kesehatan, Muspika Kuta Selatan, Lurah, LPM dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu Wabup Suiasa menerangkan ketiga hal yang menjadi harapan warga Tanjung Benoa tersebut merupakan kebutuhan dari masyarakat Tanjung Benoa. Kebutuhan tersebut berupa layanan dasar yang sudah selayaknya dipenuhi oleh Pemkab Badung. Karena itulah pihaknya bersama legislatif terus berupaya mewujudkan hal tersebut, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secepat mungkin.
Dengan terealisasinya bangunan tersebut, pihaknya berharap layanan ke depan akan lebih representatif, dibandingkan pelayanan sebelumnya. Ke depan pihaknya akan melengkapi bangunan tersebut dengan sarana, prasarana dan tenaga yang mumpuni.
“Setelah ini terealisasi, bangunan ini supaya benar-benar dijaga dan dirawat. Ini adalah fasilitas milik masyarakat. Dengan dijaga dan dirawat dengan telaten, kita harap bangunan ini bisa berumur panjang,” himbaunya.
Pembangunan 2 unit bangunan tersebut diakuinya bisa terealisasi dikarenakan adanya lahan milik Pemkab Badung yang bisa dibangun sebagai parkir terpadu. Di gedung terpadu tersebut juga ada aktifitas kegiatan ekonomi kemasyarakatan, yaitu dengan dibangunnya kios, pos polisi pariwisata, dan kantong kegiatan lainnya. Kendati bangunan itu tidak terlalu representatif, tapi hal itu paling tidak sudah cukup memadai dibandingkan sama sekali tidak ada. Sehingga kekroditan lalu lintas yang biasanya timbul di jalan pratama bisa tersolusikan, sekaligus pengendara akan lebih rapi dan tertib parkir.
“Memang masalah di Tanjung Benoa ini adalah ruas jalan yang terbatas. Desa Tanjung Benoa secara geografis memang sangatlah sempit dan kecil. Sementara kawasan tersebut adalah kawasan pariwisata, tentu mobilitas kegiatannya sangat padat. Sehingga keberadaan kantong parkir ini memang diperlukan,” ujarnya.
Sementara dengan adanya kios dalam bangunan terpadu tersebut, masyarakat sekitar diharapkan bisa memanfaatkannya untuk menggenjot roda perekonomian. Sehingga bangunan tersebut akan menjadi efektif dan produktif, serta bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu sengaja dilakukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Tanjung Benoa. Sedangkan untuk puskesmas pembantu Kuta Selatan, pihaknya mengaku akan segera menyiapkan petugas kesehatan yang kompeten. Sebab hal itu adalah layanan dasar dan utama bagi masyarakat, sehingga pelayanan publik di sektor kesehatan tersebut dinilainya haruslah prima. “Dengan upaya ini kita harap layanan kesehatan di wilayah Tanjung Benoa bisa meningkat dan sejahtera. Apalagi sudah kita berikan ambulan di masing-masing desa, biaya kesehatan juga telah ditanggung semua oleh pemerintah,” pungkasnya.
Wakil Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Sugianto, menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Badung, Giri-Asa. Sebab harapan masyarakat atas segala permasalahan yang timbul di Tanjung Benoa bisa direalisasikan tanpa bertele-tele. Hal tersebut tentunya juga tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak dan masyarakat, untuk mensukseskan terwujudnya harapan tersebut. “Kami sangat bahagia dan berterima kasih, karena Pak Bupati dan Wakil Bupati bisa merealisasikan harapan warga kami. Kami sangat mengapresiasi pasangan Giri-Asa yang benar-benar bares dan merakyat. Semoga kedua puncuk pimpinan di Kabupaten Badung ini selalu sehat sentosa,” ujarnya.
Dipaparkannya, pembangunan dua unit bangunan tersebut didasarkan dari hasil paruman Desa Adat Tanjung Benoa. Hal itu berkaca pada ketiadaan tempat parkir yang representatif di Tanjung Benoa, yang notabene dikenal sebagai Desa Wisata Bahari. Tentu hal tersebut memerlukan tempat parkir yang representatif, mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung. Karena itulah diusulkan adanya tempat parkir yang representatif, sekaligus agar masyarakat memiliki pasar seni yang bisa dipergunakan berusaha oleh mayarakat. “Untuk puskesmas pembantu, itu berupa pemindahan lokasi yang lama. Sebab bangunan yang lama sudah mulai rusak, sehingga kita diberikan gedung baru,” sebutnya.
Pihaknya mengaku sangat mengapresiasi Giri Prasta dan Ketut Suiasa, karena sudah banyak memberikan perhatian dan bantuan kepada Desa Tanjung Benoa. Terlebih lagi Bupati Giri Prasta juga membantu dana punia secara pribadi, yaitu berupa bangunan palinggih di puskesmas pembantu senilai Rp 25 juta. Serta dana punia secara pribadi sebanyak Rp 20 juta untuk melaspas pasar seni. Karena itu pihaknya secara tegas menyatakan siap untuk mendukung sepenuhnya program yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Badung. Bahkan Giri-Asa didaulat bisa memimpin Badung selama 2 periode.
“Kita di desa masih mempunyai PR yang perlu kita realisasikan, yaitu membuat bale kulkul desa adat, balai serati banten, pemedal kori agung di pura Dalem Kahyangan, ngaben mase dan lainnya. Semoga pemkab ke depan juga bisa membantu kita untuk merealisasikan itu semua,” harapnya. (Rilis)