GADIS CERIA: Menjawab Tantangan Pembelajaran Pancasila di Era Digital

FAKTA – Pembelajaran abad ke-21 Guru di hadapkan pada tantangan pembelajaran fakta secara umum, bahwa di pembelajaran Pendidikan Pancasila banyak siswa kurang termotivasi dalam memahami nilai-nilai dasar kebangsaan, kejujuran, kedisiplinan dan akhlak.

Pelajaran ini sering dianggap “kering”, teoritis, dan kurang relevan dengan kehidupan mereka. Padahal, Pancasila adalah jantung dari kepribadian bangsa.

Untuk itu penulis (Sutrisno, Guru PPKn di SMK Negeri 2 Kota Batu, Jawa Timur), dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui pendekatan visual, diskusi, narasi, dan teknologi digital. Mencoba melakukan riset sederhana dan penemuan dari penelitian ini dinamakan model pembelajaran inovatif GADIS CERIA.

GADIS CERIA adalah akronim dari Gambar, Diskusi jigsaw, Cerita, dan Pemanfaatan Media (Canva, PPT, Google Classroom). Model ini menggabungkan pendekatan visual, kolaboratif, naratif, dan digital yang sesuai dengan karakter siswa masa kini.

Yang mana Model ini terdiri dari beberapa sintak antara lain; langkah pertama adalah penggunaan gambar sebagai stimulus awal pembelajaran. Infografis, karikatur edukatif, hingga meme bernuansa nilai Pancasila disajikan untuk membuka pelajaran dengan cara yang segar dan menarik.

Visual ini bukan hanya mempercepat pemahaman konsep, tetapi juga membangun keterlibatan emosional siswa.

Selanjutnya, diskusi model jigsaw dilakukan untuk memperkuat pemahaman konsep melalui kerja tim. Siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang masing-masing mendalami satu bagian materi, lalu mereka saling bertukar informasi di kelompok asal. Metode ini membiasakan siswa berpikir kritis dan saling menghargai sudut pandang.

Pada tahap cerita, siswa diberi ruang berekspresi setelah berdiskusi dengan model Jigsaw mereka menceritakan hasil diskusi di kelompok Ahli kepada kelompok Induk. Proses ini menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab.

Terakhir adalah pemanfaatan media digital: Canva digunakan untuk membuat poster nilai Pancasila; PowerPoint dipakai dalam presentasi kelompok; dan Google Classroom dimanfaatkan sebagai platform komunikasi, evaluasi, serta dokumentasi pembelajaran.

Semuanya dirancang untuk memperkuat literasi digital dan menjadikan pembelajaran lebih fleksibel dan dinamis.

Dalam Penerapan GADIS CERIA di kelas PPKn SMK Negeri 2 Kota Batu menunjukkan peningkatan yang signifikan.

“Siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan mampu mengaitkan materi dengan konteks kehidupan nyata (contextual teaching). Hasil evaluasi akademik dan observasi motivasi belajar pun meningkat,” jelas Pak Sutrisno kepada Majalah Fakta, Kamis (8/5/2025)

Meski demikian, tantangan tentu ada keterbatasan perangkat digital, kesiapan guru, serta kebutuhan pelatihan. tetapi, semua itu bukan alasan untuk berhenti berinovasi.

“Disinilah peran pendidik sebagai fasilitator diuji untuk mengembangkan sebuah ide gagasan,” tutur Pak Tris, sapaan akrabnya.

GADIS CERIA bukan sekadar metode. Ia adalah simbol dari semangat pembelajaran yang hidup, menyenangkan, dan bermakna.

“Ketika pembelajaran Pancasila disampaikan dengan cara yang relevan dan kreatif, maka karakter siswa tidak hanya dibentuk, tetapi juga tumbuh secara alam,” tutupnya. (tris/mud)