
SEBAGAI tindak lanjut instruksi Bupati Bojonegoro dan tiga pilar Forpimda tentang pencegahan virus corona (Covid-19), maka sejak tanggal 20 Maret 2020, Forpimca & Puskesmas Temayang siaga hingga pergantian hari.
Camat Temayang, Imam Cahyono SSos MM, didampingi beberapa staf termasuk Imam Salakudin (Pj Kades Soko), menguraikan bahwa adanya wabah corona ini, Forpimca Temayang bekerja ekstra, mulai pukul 21.00-24.00 WIB. Karena topografi kecamatan alur jalannya ‘bulet-buletan’ antar desa dalam satu kecamatan dikelilingi hutan 70 %, maka bahasanya ‘mulek’ alur.
Tindakan Camat Temayang yang Mantan Camat Sekar ini bukan sekedar “halo warung-warung jam 10 malam harus tutup, yang ngopi secara berjamaah lebih 5 orang harus bergiliran”, tetapi seluruh penumpang bus jurusan Nganjuk menuju Bojonegoro, diperiksa. “Kami perketat, soalnya yang transit dari Nganjuk berasal dari zona merah (Sidoarjo maupun Kediri). Tetapi ringannya, karena sebelum masuk terminal Temayang, sudah disortir di Terminal Betek (Kecamatan Gondang). Kalau dari Bojonegoro, sudah sortiran dari terminal Rajekwesi (Kabupaten). Pokoke, bersama Koramil, Polsek, Puskesmas, kita keliling terus ki,” cerita Camat Temayang.
“Begini lagi, Mas Eko (Wartawan Majalah FAKTA, Ekopurnomo), yang ngopi berwifi itu pelajar SLTA tapi sekolahnya di Kecamatan Dander, setiap kita tanya sekolah dimana, jawabnya di Dander. Lha itu kami suruh pulang, kami ikuti sampai perbatasan. Bila terdapat anak dari Kecamatan Dander kan selera ngopinya ber-wifi di Temayang. 12 mrenco-mrenco turut alas”.

Untuk mengefektifkan yakni pemberlakuan penyampaian informasi via HP agar pemdes juga siap. ‘’Setiap ada orang pendatang maupun warga sendiri bila pulang dari kerja ‘ngemboro/lama jangka waktu pulangnya, harus disuruh periksa dulu di poskesdes atau puskesmas. Semua itu agar warga semua khususnya di Kecamatan Temayang, tidak sampai terkontaminasi virus corona yang kini mendunia,” kata camat.
Selanjutnya Pj Kades Soko, Imam Salakhudin, menambahkan bahwa mengingat desanya tergolong desa terjauh serta dalam pedalaman (dikelilingi hutan), maka kesiagaan via HP untuk para petugas (perangkat, linmas, RT) via HP mendominasi. Segala informasi dari kecamatan segera tersampaikan dan segera dilaksanakan. Mengingat beberapa dusun jaraknya dengan desa kisaran 5 – 7 km, jalannya berkelok- kelok, lewat tengah hutan. “Lelah jelas lelah, tapi ini tugas. Tetep kita laksanakan, kita laksanakan dengan sepenuh hati. Pak camate bersama muspika selalu siaga, kita pemerintahan tingkat desa sudah berkewajiban melaksanakan amanat, ini problem mendunia, kita harus turut mengantispasi sejak dini, jo sampek terkontaminasi wabah ini,” ulas Pj Kades Soko, Imam Salakhudin, yang beralamat di Ledok Kulon, Kecamatan Kota Bojonegoro. (F.463)






