Dukung Keselamatan Arus Balik Lebaran, Dishub Jatim Bagikan Peralatan ke Relawan Penjaga Perlintasan KA di Kediri

Sebanyak empat titik perlintasan sebidang (JPL) yang menjadi sasaran giat ini, yakni JPL 296 di Desa Janti, JPL 295 di Desa Dawuhan Kidul, JPL 291 di Desa Baye, dan JPL 290 di Desa Turus. (Foto : Dishub Prov Jatim)

FAKTA – Mendukung kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan transportasi, khususnya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Kegiatan ini dipimpin Kepala Bidang Perkeretaapian dan Jaringan Transportasi Dishub Jatim, yang turut didampingi Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional dari Dishub Kabupaten Kediri.

Mereka terjun langsung ke lapangan dalam agenda pembagian peralatan keselamatan kepada para sukarelawan penjaga perlintasan kereta api.

Sebanyak empat titik perlintasan sebidang (JPL) yang menjadi sasaran giat ini, yakni JPL 296 di Desa Janti, JPL 295 di Desa Dawuhan Kidul, JPL 291 di Desa Baye, dan JPL 290 di Desa Turus.

Keempat titik tersebut merupakan lokasi yang belum dilengkapi dengan palang pintu otomatis, sehingga kehadiran relawan sangat krusial untuk menjaga keamanan pengguna jalan maupun perjalanan kereta api.

Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan atas dedikasi para relawan, Dishub Provinsi Jawa Timur menyerahkan sejumlah perlengkapan keselamatan, antara lain rompi reflektif, topi, jas hujan, serta senter lalu lintas.

Peralatan ini diharapkan dapat membantu para relawan dalam menjalankan tugasnya, terutama pada malam hari maupun saat cuaca kurang bersahabat.

“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan keterlibatan aktif para relawan, kami berharap tidak hanya kelancaran arus balik yang terjaga, tetapi juga keselamatan masyarakat di sekitar perlintasan kereta api,” ujar perwakilan dari Dishub Jatim.

Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan transportasi yang aman dan tertib.

Semoga langkah positif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan terus berlanjut di masa mendatang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Ditlantas Polda Jatim dan Dishub Jatim menyebut, ada 1.183 titik perlintasan di Jatim.

Sebanyak 260 sudah ada penjaga swadaya maupun petugas resmi.

Sisanya, 748 tidak dijaga dan 175 terdapat fly over maupun underpass. Perlintasan KA sebidang di jalan tingkat nasional seluruhnya telah berpalang pintu.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono melaporkan terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, dan saat ini semuanya telah dilakukan penjagaan. (hms/nyo)