Dugaan Penyimpangan, Proyek Pembangunan Jalan Rabat Beton di Mancilan, Jombang

FAKTA – Dugaan penyimpangan pada proyek jalan rabat beton di Dusun Bandaran, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung terus mencuat. Seperti yang disikapi kalangan aktivis sebelumnya. Realisasi proyek beton bertulang tersebut disinyalir sarat mark-up.

Ketua LSM Proletar, Dwi andika mengatakan, proyek dengan panjang 213 meter alokasi anggaran Rp 500 juta. “Kami anggap tidak masuk akal, selain pemborosan anggaran kami  menduga teralisasi kegiatan sarat dengan mark-up, ” jelasnya.

Salah satu konsultan Kota Jombang yang keberatan disebutkan  jati dirinya, mnenyebut jika alokasi proyek bertulang Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung disinyalir tidak wajar.

Bangunan  dengan panjang 213 meter lebar 6,40 dan ketebalan 20 sentimeter anggaran yang digunakan mencapai setengah miliar.

Dirinci olehnya, jika dihitung anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan rabat beton tersebut  yakni 213 meter x 6,40 dan ketebalan 20 cm. Maka hasilnya ketemu jumlah kubikan sebanyak 227,64 m3 sesuai perhitungan tadi.

Jumlah material readymik sebanyak 272,64  meter  persegi  sesuai papan  informasi pengelola kegiatan  menggunakan K 300, rinciannya mengacu pada kebutuhan tadi, harga per kubik Rp850 000 hingga mengalikan 272,64 maka hasilnya dikisaran angka Rp231 juta  ketemu jumlah Rp57 juta.

Kalaupun ditambah dengan kebutuhan besi sebagai tulang, anggaran sebesar Rp350 juta dianggap sudah cukup. Dengan perhitungan secara keseluruhan anggaran Rp350 juta sudah plus kebutuhan besi bertulang,  Dengan fakta ini selisih anggaran mubadzir sebesar Rp150 juta. “Inilah yang kami sebut tidak wajar,” ungkapnya.

Seiring sikap kritis yang menyikapi dugaan penyelewengan  pada pembangunan jalan rabat beton bertulang dengan anggaran Rp500 juta, pihak Pemdes  Mancilan serta tim pengelola kegiatan (TPK)   selaku pemangku pekerjaan kebakaran jenggot.

An Nashar. Ketua TPK , mengelak , seakan melempar tanggung jawab kepada anggota TPK serta Kepala desa.

Kepada awak media An Nashar, ” anda kan sudah menulisnya kok nanya lagi, semestinya gantian saya yang tanya siapa narasumber  pemberitaan ini. Budi atau Kepala desa  ” tanyanya.

Sementara itu. Budi seorang anggota TPK, ketika ditanya awak Senin (12/06/2023) media berapa panjang.  Lebar serta ketebalan proyek rabat beton, mengatakan ” seperti yang sudah pean ketahui semua, kalau ada tudingan mark-up,  itu tidak benar, dan itu mendapatkan informasi dari mana yang jelas tudingan itu tidak benar dengan anggaran Rp500.juta itu belum dipotong pajak  jadi tidak benar tudingan itu, ” katanya.

Kepala Desa Mancilan, Atim Ridwan  yang dihubungi melalui pesan singkat WA, belum bisa menjelaskan. “Maaf saya masih sibuk dan kali ini masih bersama Pak Camat, ”  tuturnya. (muk)