FAKTA – Pelabuhan Internasional Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin adalah aset masa depan yang tidak boleh dibiarkan mangkrak.
“Pembangunan kawasan Pelabuhan Internasional Tanjung Carat memang harus segera ditindaklanjuti. Apakah nanti masuk lagi dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) atau tidak, yang jelas pembicaraan ke arah sana sudah mulai dilakukan,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Sumsel H M Yansuri, SIP, Minggu (14/9/2025).
Menurutnya, pelabuhan ini bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Sumsel jika dikelola serius dan didukung penuh oleh Pemerintah Pusat.
Ia mengingatkan, kunci utama agar proyek pelabuhan ini kembali masuk dalam PSN adalah komitmen Pemerintah Pusat. Namun dinamika politik dan arah kebijakan nasional disebutnya bisa memengaruhi percepatan pembangunan.
“Kita harus peka terhadap situasi. Jangan sampai perubahan kebijakan pusat justru menghambat progres pembangunan pelabuhan ini. Karena pelabuhan ini punya potensi luar biasa, baik untuk ekspor maupun distribusi dalam negeri,” katanya.
Yansuri juga menyoroti persoalan distribusi batu bara dari Sumsel yang saat ini banyak dialihkan ke Lampung. Menurutnya, kapasitas pelabuhan di Lampung sudah tidak mampu menampung volume besar batu bara dari Sumsel.
“Lampung sudah kewalahan. Padahal sampai 2060 kita masih akan bergantung pada batu bara. Setelah itu, ekspor batu bara akan berhenti. Jadi kita harus berpikir jangka panjang,” ujar politisi dari Partai Golkar itu.
Ia menekankan perlunya perubahan paradigma dalam pemanfaatan batu bara. Menurutnya, ke depan Sumsel tidak lagi menjual batu bara mentah, melainkan mengekspor listrik hasil pengolahannya.
“Bayangkan kalau kita bisa ekspor listrik ke Singapura atau Brunei. Nilai tambahnya jauh lebih besar,” katanya.
Selain pelabuhan, Yansuri juga mengkritisi infrastruktur pendukung seperti jalur kereta api yang banyak terbengkalai.
“Kereta api itu bagian penting dari rantai logistik batu bara. Kalau tidak berfungsi, ya rugi. Karena itu harus kita benahi, jangan sampai mangkrak terus,” katanya.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Yansuri menyebut Tanjung Carat adalah aset vital bagi masa depan ekonomi Sumsel.
“Kalau dikelola dengan baik, pelabuhan ini bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Proyek ini tidak boleh mangkrak,” katanya. (*)






