Semua  

Ditantang UNBK Tahun Depan Satu Sesi

Bupati Lamongan, Fadeli, saat sidak UNBK SMA/MA 2017.
Bupati Lamongan, Fadeli, saat sidak UNBK SMA/MA 2017.

BUPATI Lamongan, Fadeli, merevisi targetnya terkait penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Lamongan. Dia menantang pengelola pendidikan menengah atas agar dalam UNBK tahun depan, pelaksanaan ujian cukup dikerjakan dalam satu sesi saja.

Pernyataan itu disampaikannya saat melihat kesiapan pelaksanaan UNBK tingkat SMA di SMAN 2 Lamongan, Senin (10/4). Menurut dia, dengan melaksanakan UNBK dalam satu sesi, akan semakin memberikan kenyamanan bagi siswa.

“Saat ini UNBK SMA sudah 100 persen di Lamongan. Meski pelaksanaan ujiannya harus dilaksanakan dalam tiga sesi, ini sudah luar biasa. Terlebih tahun lalu hanya ada 24 sekolah menengah atas yang melaksanakan UNBK di Lamongan,” ujar Fadeli.

“Namun saya kali ini berharap agar ada percepatan. Sehingga UNBK tahun depan sudah bisa dilakukan dalam satu sesi saja,” katanya memberi target.

Terkait kesiapan siswa, dia melihat yang dilakukan sekolah dengan menggelar try out bisa sangat membantu siswa. Sementara terkait teknis, sekolah juga sudah menyiapkan genset sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik.

“Insya Allah bisa berjalan lancar dan maksimal,” kata dia dalam sidak yang diikuti Wabup Lamongan, Kartika Hidayati, Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Lamongan, Sun’ah.

Selain di SMAN 2 Lamongan, Bupati Fadeli dan rombongan juga melihat kesiapan di SMAN 1, MAN dan SMA PGRI Lamongan. Saat di SMAN 2 Lamongan, Fadeli sempat memberikan motivasi kepada siswa di dalam kelas. Karena saat itu ujian belum dimulai.

Sebelumnya, saat melihat kesiapan pelaksanaan UNBK SMK minggu lalu, dia memberi target dua tahun untuk pelaksanaan ujian dalam satu sesi saja.

Saat ini pelaksanaan UNBK dalam sehari dibagi tiga sesi. Itu dilakukan karena jumlah perangkat komputer yang belum mencukupi.

UNBK SMA 2017 di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, diikuti 10.645 siswa SMA dan MA, baik negeri maupun swasta.  Mereka berasal dari 146 lembaga yang terdiri dari 70 SMA dan 76 Madrasah Aliyah. (Abdul Muntolib)