Disnakertrans Batola Dorong Penurunan Pengangguran Lewat Program “Kartu Siap Kerja”

FAKTA – Tim Media Center Ije Jela Ije Swara melakukan sesi wawancara bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Barito Kuala (Batola) terkait pelaksanaan program prioritas Bupati Barito Kuala, Kartu Siap Kerja, di Kantor Disnakertrans pada Kamis (2/10/2025).

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Kuala, Arif Widodo, menjelaskan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Barito Kuala berdasarkan data BPS per Desember 2024 menunjukkan jumlah penduduk sebanyak 329.799 jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat angkatan kerja sebanyak 181.384 jiwa, terdiri atas 175.196 jiwa bekerja dan 6.188 jiwa pengangguran, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,41 persen.

“Untuk menekan angka pengangguran tersebut, kami berupaya memperluas kesempatan kerja melalui berbagai pelatihan berbasis kompetensi dalam program Kartu Siap Kerja, yang merupakan bagian dari 12 program prioritas Bupati Barito Kuala. Tahun ini, ada tiga program utama yang kami fokuskan,” jelas Arif.

KURSI PAPAN (Kursus Operator Sarana Industri dan Pemagangan serta Penempatan)

Program ini akan diikuti oleh 14 peserta pada triwulan IV tahun 2025. Fokus pelatihan tahun ini adalah operator excavator yang dilaksanakan dengan sistem boarding — peserta akan diasramakan selama 15 hari di lokasi pelatihan bekerja sama dengan Denzipur.

“Peserta tidak hanya mendapat teori dan praktek di ruang belajar, tetapi juga langsung magang di dunia kerja yang sesungguhnya. Kami ingin mereka siap diserap perusahaan setelah lulus dan memiliki sertifikat kompetensi,” ujarnya.

PELANDUKMAS (Pelatihan Dunia Kerja Alumunia Metal dan Pengelasan)

Pelatihan ini difokuskan pada pengelasan tingkat dasar dan menengah, dengan tujuan menciptakan tenaga kerja muda yang kompeten di bidang industri logam.

“Pelatihan ini kami sinergikan dengan perusahaan-perusahaan perkapalan agar para peserta bisa langsung magang dan mendapat peluang kerja. Jadi tidak hanya teori di kelas, tetapi juga praktek langsung di lapangan,” tambah Arif.

PEPES NGEBOR (Pelatihan Pembuatan Sasirangan dan Ngebordir)

Program ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan wirausaha muda, terutama perempuan, melalui pengembangan potensi lokal.

“Kami bekerja sama dengan Atun Sasirangan di Cempaka yang sudah dikenal hingga tingkat nasional dan internasional. Sebanyak 16 perempuan terbaik Barito Kuala akan dilatih membuat sasirangan dan bordir agar bisa berwirausaha mandiri,” ungkapnya.

Arif menambahkan bahwa pelatihan dalam program Kartu Siap Kerja berbeda dari pelatihan konvensional karena mencakup pemagangan dan penempatan kerja. Peserta juga akan mendapat fasilitas berupa peralatan usaha agar dapat mengembangkan keterampilan secara mandiri setelah pelatihan selesai.

Sinergi dengan Program Beasiswa Batola
Arif menjelaskan bahwa Kartu Siap Kerja juga memiliki keterkaitan dengan Program Beasiswa Batola, yang sama-sama bertujuan menciptakan SDM unggul dan siap kerja.

“Keduanya saling mendukung. Beasiswa menyasar mereka yang masih menempuh pendidikan, sedangkan Kartu Siap Kerja menyasar angkatan kerja. Setelah lulus, penerima beasiswa juga akan masuk ke dunia kerja, sehingga keduanya memiliki korelasi dalam membentuk SDM yang berdaya saing,” jelasnya.

Untuk saat ini, Disnakertrans masih mempersiapkan tahapan seleksi dan rekrutmen peserta Kartu Siap Kerja. Kriteria peserta akan ditetapkan oleh Tim Percepatan Kartu Siap Kerja sesuai arahan Bupati Barito Kuala.

“Yang jelas, siapa pun yang termasuk dalam angkatan kerja akan berkesempatan mengikuti seleksi. Kami ingin memastikan pelatihan ini benar-benar tepat sasaran dan berdampak nyata bagi penurunan pengangguran di Barito Kuala,” tutup Arif Widodo. (F-913)