Dishub Provinsi Jatim Dorong Lompatan Transportasi Publik Lewat Aplikasi Transjatim Ajaib 2.0

Kepala Dishub Provinsi Jatim, Dr. Nyono mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada peresmian Bus Trans Jatim Koridor 1 Malang Raya, di Balai Kota Malang.

FAKTA – Di sudut arena Innovative Government Award (IGA) 2025, sebuah layar interaktif terus dipadati pengunjung. Bukan tanpa alasan. Dari sana, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menampilkan Transjatim Ajaib 2.0, inovasi digital yang menandai perubahan wajah layanan transportasi publik di Jawa Timur.

Aplikasi ini menjadi representasi bagaimana Dishub Provinsi Jatim tidak lagi memandang transportasi sebatas urusan angkut-mengangkut penumpang.

Di balik antarmuka digitalnya, tersimpan gagasan besar, menghubungkan mobilitas, keselamatan, logistik, hingga pemberdayaan ekonomi dalam satu sistem yang terintegrasi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menempatkan Transjatim Ajaib 2.0 sebagai salah satu inovasi strategis yang dipamerkan dalam IGA 2025. Menurutnya, kehadiran aplikasi tersebut mencerminkan keseriusan Pemprov Jatim dalam melakukan transformasi digital di sektor layanan publik, khususnya transportasi.

Aplikasi Transjatim Ajaib 2.0 dirancang sebagai pintu masuk layanan Bus Trans Jatim yang lebih modern.

Masyarakat dapat mengakses informasi rute, jadwal keberangkatan, tarif, hingga membeli tiket secara daring. Seluruh informasi disajikan secara real-time, memberi kepastian sekaligus kenyamanan bagi pengguna.

Tak hanya itu, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Pemantauan armada secara langsung, laporan kondisi perjalanan, hingga informasi kepadatan penumpang menjadi fitur penting yang dihadirkan untuk memastikan perjalanan yang aman dan terukur.

Kepala Dishub Provinsi Jatim, Dr. Nyono, menyebut pengembangan Trans Jatim Ajaib 2.0 lahir dari kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi publik yang adaptif dan mudah diakses.

Ia menegaskan bahwa inovasi ini bukan sekadar pembaruan aplikasi, melainkan bagian dari perubahan cara kerja pelayanan publik.

“Transportasi publik harus bergerak mengikuti ritme masyarakat. Kami ingin layanan ini aman, efisien, dan inklusif, serta mampu menjawab kebutuhan mobilitas harian,” ujar Nyono, Kamis (11/12/2025).

Upaya peningkatan layanan juga tercermin pada armada Bus Trans Jatim. Kendaraan kini dilengkapi beragam fitur penunjang keselamatan dan kenyamanan, mulai dari CCTV, kamera berbasis kecerdasan buatan, sistem pemantau pengemudi, hingga pendeteksi dini kebakaran mesin. Kursi prioritas, sabuk pengaman, dan akses khusus bagi penyandang disabilitas menjadi bagian dari standar pelayanan baru.

Yang membedakan Trans Jatim Ajaib 2.0 dari layanan transportasi sejenis adalah kehadiran fitur TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Melalui layanan ini, jaringan Bus Trans Jatim dimanfaatkan untuk pengiriman barang dengan berat maksimal tujuh kilogram. Pengguna dapat mengecek tarif, melacak paket, hingga menemukan titik pengantaran terdekat langsung dari aplikasi.

Bagi Dishub Provinsi Jatim, TRADISI bukan sekadar layanan tambahan. Inovasi ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Produk UMKM dapat dipromosikan melalui etalase digital yang terhubung langsung dengan sistem pengiriman, menciptakan ekosistem logistik yang efisien dan terjangkau.

Nyono menilai model ini sebagai bentuk optimalisasi angkutan massal modern. Transportasi publik tidak hanya melayani pergerakan manusia, tetapi juga mendukung mobilitas barang secara cepat dan hemat biaya, dengan skema pengiriman point to point yang menjangkau seluruh koridor Trans Jatim.

Dishub Provinsi Jatim memastikan pengembangan aplikasi tidak berhenti di sini. Pembaruan fitur dan perluasan jangkauan layanan akan terus dilakukan seiring bertambahnya koridor dan kebutuhan masyarakat.

Capaian Trans Jatim Ajaib 2.0 di ajang IGA 2025 menjadi penegasan komitmen Jawa Timur dalam membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif. Predikat Provinsi Terinovatif kembali diraih, sekaligus mengukuhkan posisi Jatim sebagai daerah dengan indeks inovasi tertinggi di Regional II.

Bagi Kepala Dishub Provinsi Jatim, penghargaan tersebut bukanlah tujuan akhir. Inovasi ini dipandang sebagai fondasi menuju sistem transportasi regional yang lebih aman, saling terhubung, dan berpihak pada kepentingan publik luas. (nyo)