Dinkes Batola Paparkan Enam Transformasi Kesehatan pada Apel Rutin ASN

FAKTA – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala kembali melaksanakan apel rutin Senin pagi yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Barito Kuala, pada Senin (13/10/2025).

Apel ini diikuti oleh Wakil Bupati Barito Kuala H. Herman Susilo, Sekretaris Daerah, para staf ahli, asisten, serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.

Pada kesempatan kali ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Kuala (Batola) bertindak sebagai pelaksana apel, dan Kepala Dinas Kesehatan Sugimin bertugas sebagai pembina apel.

Dalam sambutannya, Sugimin menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Barito Kuala berkomitmen melaksanakan enam transformasi kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN dan Permenkes Nomor 12 Tahun 2025. Keenam transformasi tersebut meliputi Transformasi layanan primer, Transformasi layanan rujukan, Transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan, Transformasi ketahanan kesehatan, Transformasi pembiayaan kesehatan dan Transformasi teknologi serta inovasi kesehatan.

Pada Transformasi Layanan Primer, Barito Kuala telah melaksanakan program unggulan “Cek Kesehatan Gratis”, yang telah melayani 166.638 penduduk atau 52 persen dari total populasi jauh melebihi target nasional sebesar 30 persen.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa kondisi kesehatan masyarakat antara lain :
• 19,24% menderita hipertensi,
• 11% mengalami kegemukan (obesitas),
• 3,37% diabetes,
• 41% mengalami gangguan gigi, dengan 51% di antaranya dialami anak-anak.

Selain itu, layanan mobil kesehatan keliling (Mobling) juga telah menjangkau 1.737 warga, dengan 56% di antaranya terdeteksi hipertensi, 34% kolesterol tinggi, dan 16,7% asam urat.

“Program ini menjadi bagian nyata transformasi layanan primer agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan akses kesehatan,” terang Sugimin.

Pada Transformasi Layanan Rujukan, Sugimin menjelaskan, terdapat 11 puskesmas yang telah sepakat melakukan rujukan ke RSUD H. Abdul Aziz Marabahan, dan 8 puskesmas lainnya akan dilayani melalui Klinik Utama Setara Handil Bakti yang sedang dalam tahap finalisasi.

“Harapan kita, ke depan rujukan pasien tidak lagi ke Banjarmasin. Semua cukup di Barito Kuala, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor kesehatan dapat meningkat,” ujarnya.

Ia menambahkan, RSUD H. Abdul Aziz juga tengah menyiapkan layanan cuci darah (hemodialisis) dan CT Scan yang diharapkan mulai beroperasi pada 2026.
Rumah sakit ini juga diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan kanker di wilayah Banua Lima.

Kemudian pada Transformasi SDM Kesehatan, Dinas Kesehatan Barito Kuala terus berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan bersertifikat.

Hingga 2025, sebanyak 33 dari 65 dokter umum dan 19 dari 44 dokter gigi telah tersertifikasi. Selain itu, 84 bidan dari 366 dan 57 perawat dari 317 juga telah memiliki sertifikasi profesi.
“Target kita, seluruh tenaga kesehatan di Barito Kuala sudah tersertifikasi paling lambat tahun 2029,” ujar Sugimin.

Selanjutnya pada Transformasi Pembiayaan dan Ketahanan Kesehatan, Saat ini, 99,52 persen penduduk Barito Kuala telah memiliki jaminan kesehatan, dengan tingkat keaktifan mencapai 82 persen.

Menariknya, Barito Kuala menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Selatan yang pembayaran premi BPJS-nya turut dibantu oleh sektor swasta.

“Ini tentu meringankan beban APBD. Ke depan, kami menargetkan tingkat keaktifan BPJS mencapai minimal 90 persen,” jelasnya.

Namun, Sugimin juga menyoroti perlunya peningkatan anggaran obat daerah.

“Standar WHO menyebut satu jiwa perlu Rp34 ribu per tahun, sementara kita baru mampu Rp20 ribu. Ini yang akan kita tingkatkan agar masyarakat tidak perlu membeli obat di luar fasilitas kesehatan,” tambahnya.

Kemudian untuk Transformasi Teknologi dan Inovasi Kesehatan, Dinas Kesehatan Barito Kuala saat ini telah menggunakan 78 aplikasi digital dalam sistem pelayanan kesehatan.

“Seluruh puskesmas kini telah menerapkan layanan tanpa kertas. Mulai dari pencatatan kesehatan hingga sistem rujukan semuanya sudah berbasis aplikasi,” ungkap Sugimin.
Langkah ini merupakan bentuk transformasi digital guna mempercepat pelayanan dan transparansi data kesehatan masyarakat.

Apel rutin tersebut diakhiri dengan pesan motivasi agar seluruh ASN di lingkungan Pemkab Barito Kuala terus mendukung program transformasi kesehatan demi mewujudkan masyarakat Barito Kuala yang sehat, produktif, dan berkualitas. (F-913)