Semua  

Diduga Salah Desain, Pipa SPAM Regional Kartamantul Terindikasi Ganggu Irigasi

Ujung-ujungnya banjir bisa terjadi di wilayah ini.
Ujung-ujungnya banjir bisa terjadi di wilayah ini.

TIDAK menunggu waktu lama, berita Majalah FAKTA Online sebelumnya (21/3) terkait amblesnya bekas galian pipa Kartamantul di jalan Pedes Godean Km 4 seputaran pasar Nulis Bantul – memorial Jenderal H M Soeharto atau dikenal dengan nama museum Suharto langsung mendapat respon (baca: Bekas Galian SPAM Kartamantul Ambles Memanjang). Kabid Cipta Karya PUP-ESDM Provinsi DIY, M Mansyur ST MSi, Selasa siang (21/3) mengucapkan terima kasihnya. “Baik mas, nuwun koreksinya….siap kami perbaiki,” tulis M Mansyur ST MSi dalam pesan singkatnya via WA kepada Fajar Rianto dari Majalah FAKTA Online.

Namun, entah bermaksud apa, dalam baris berikutnya Kabid Cipta Karya ini juga menulis,“saya sudah diskusi dengan………(menyebut nama seseorang yang diduga salah satu aktifis LSM).

Karenanya FAKTA kemudian mengirimkan salah satu foto pipa SPAM Regional Kartamantul yang melintasi saluran irigasi. “Tolong diskusikan juga soal pemasangan pipa yang seperti ini njih bapak,”  jawab FAKTA dalam pesan yang menyertai foto tersebut. “Oke saya sampaikan  …… (kembali menyebut nama seseorang yang diduga salah satu aktifis LSM tadi).

Sepertinya belum banyak yang tahu bahwa Majalah FAKTA versi cetak maupun versi siber selama ini juga menaruh perhatian terhadap proses pembangunan khususnya di wilayah Provinsi DIY. Salah satunya keberadaan pembangunan sarana prasarana SPAM Regional Kartamantul ini. Baik sistem jaringan distribusi SPAM Regional Kartamantul yang untuk memenuhi suplai air bagi pelanggan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Bantul, pelanggan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Sleman maupun jaringan distribusi SPAM Regional Kartamantul yang untuk mensuplai kebutuhan air bagi pelanggan PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta nantinya.

Meski pipa SPAM Regional Kartamantul yang melintasi irigasi di tempat ini tidak terlihat dari pinggir jalan, namun tidak luput dari pantauan FAKTA, karena terlihat janggal juga. Pipa tersebut melintasi irigasi, terpasang melintang dalam saluran. Saluran irigasi yang berada di seputaran Kemusuk ini semula berdiameter lumayan besar kemudian ketika akan melintasi jalan Pedes-Godean (gorong-gorong) jadi mengecil. Dengan keberadaan pipa yang dipasang sedemikian rupa tentunya aliran air yang menuju gorong-gorong yang mengecil tadi saat debet air tinggi jadi terganggu. “Bisa jadi salah desain,” papar Dewan Pembina LSM Baratu, Alek Santosa. “Dengan desain pemasangan seperti itu, pipa lambat-laun akan tersangkut sampah yang semakin hari akan bertambah banyak dan berdampak tersumbatnya saluran irigasi, ujung-ujungnya banjir bisa terjadi di wilayah ini. Kenapa tidak dipasang di atas ataupun ditanam di bawah saluran sebagaimana lazimnya ? Entah pertimbangannya apa saat perencanaan sebelumnya, sehingga pipa justru di pasang sedemikian rupa ?” pungkas Alek Santosa yang juga sesepuh LSM Korek ini kepada FAKTA. (F.883) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks