
DARI data monografi, kawasan wisata Kahyangan Api yang tersohor se-Asia Tenggara ternyata masuk wilayah Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Namun jika mengulas tentang Kahyangan Api yang merupakan ikon Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, perlu waktu, tenaga, dan biaya ekstra.
Kini Wartawan Majalah FAKTA, Eko Purnomo, mengulas perihal bangunan phisik yang ada di desa berpenduduk 4.083 jiwa/1.383 kepala keluarga (KK) tersebut. FAKTA pun mewawancarai 3 perangkat desa itu, karena saat FAKTA sampai di kantor desa kebetulan Kades Sendangharjo, Prasetyo, tidak ada di tempat. Maka Sekdes Siti Artika, Juritno (Kaur Umum), Paimin (Kaur Keuangan), memaparkan bahwa Desa Sendangharjo tuntas ODF 1075 tahun 2017. Tersebar di Dusun Klumpang, Tawaran, Karang paing, Mundu, Soko. Di tahun yang sama juga melaksanakan pavingisasi sepanjang 800 meter.
Sedangkan tahun 2018, pembangunan phisik yang dilaksanakan di antaranya pengecoran jembatan Klumpang, pembangunan gedung TK, Gerbang Bojonegoro Bersinar, gorong-gorong 4 titik, pondasi kantor desa, perawatan jalan sepanjang 1 km, dan pemugaran rumah warga 10 unit. Untuk tahun 2019 dilaksanakan pemasangan PJU 96 titik sepanjang 3 km dengan jarak antar tiang 45 meter, U-ditz 116 meter, pembangunan PAUD, perawatan jalan poros sepanjang 900 meter, perawatan jembatan Karangpaing, pavingisasi halaman kantor, padel RT 12 dan RT 21.
Pola pemerintahan sesuai tupoksi masing-masing dan saling bahu-membahu. “Pak kades tidak tebang pilih pada anak buah (perangkat, RW, RT, Linmas) maupun pelayanannya pada warga. Dan sinergi dengan lembaga yang ada di desa,” kata sekdes.
Adapun penduduknya yang bermatapencaharian petani 88 %, sisanya pedagang, pengrajin kripik gerut Dusun Karangpaing, kripik ares pisang Mbok Laisah, perangkat, pegawai.
“Saat ini akan melanjutkan pembangunan kantor desa, sedangkan PAMSIMAS persiapan ready termasuk PAM Desa, dengan motto Maju Selalu Membangun,” sambung Juritno.
“Semua diambil sisi positifnya dan kades memberikan kelonggaran para perangkat sesuai tupoksinya, tidak otoriter. Luas desa 900,23 hektar, ditunjang 80 % berladang bergabung LMDH. Catatan untuk raskin 489 KK, tapi krungu-krungu akan dikurangi 30%, benak-e ngono, sing apal catetane sekdes. Kuwi lo sebutkan bahwa jembatan Karangpaing perlu penanganan serius. Masalahe akses ekonomi dan pendidikan menghubungkan Karangpaing-Tawaran-Klumpang. Jajal takon Bayan Dasrip bek menawa isa nambahi data,” himbau perangkat tertua yang akrab dengan sapaan Mbah Min.
“Apa yang pernah jadi kendala kelancaran pembangunan adalah menjadi cambuk untuk lebih baik, lebih maju, dan selalu berpikir positif,” ujar mereka bertiga.
Adapun pelaksana Pemerintahan Desa Sendangharjo di antaranya Kades Prasetyo, Sekdes Siti Artika, Kasi Pemerinahan Lasidi, Kasi Pemberdayaan Muntiono, Kasi Yanmum Abdul Jalil, Kaur Keuangan Paimin, Kaur Umum Juritno, Kaur Ren Novia WE, Kasun Klumpang, Dwi Cipto, Kasun Tawaran, Januri, Kasun Karangpaing, Makiran, Kasun Soko, Yapin. Staf Kasun Dasrip, Karyawan/ti Manggar Mahesa dan Andreas Febriani. Dan juga para RW, RT, BPD, serta Linmas. (F.463)