
DESA Jampet adalah desa perbatasan antara Jampet, Kecamatan Ngasem, dengan Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu. Maka, sebagai desa gerbang pintu masuk dari jalan kabupaten dari arah utara, Balai Desa dan Kantor Desa pun dipersolek dengan seindah-indahnya.
Camat Ngasem, Wadji SE MM, didampingi Sekcam Drs Saad Mujjadid MAP mengatakan bahwa Desa Jampet merupakan pintu gerbangnya Kecamatan Ngasem yang dari arah utara. “Oleh karena itu, kami selaku kepala wilayah berterima kasih dengan telah dibangunnya Balai Desa dan Kantor Desa Jampet. Minimal, kesan pertamanya bila warga luar Kecamatan Ngasem lewat langsung bergumam hululuuh balai desa dan kantor desa di Kecamatan Ngasem seperti ini bagus, belum termasuk yang menjero-menjero, misal Wadang, Jelu, Ngantru, Dukoh Kidul, Sambong, Ngasem, Sendangharjo, dan lain-lain”.
Kades Jampet, Sutrisno, didampingi perangkatnya antara lain Sekdes (Sekdes), Kasi Pem Abdul Rois, Kasi Keuangan Supriyadi. Kaur Perencanaan & Pelayanan Luluk, Kesra Muhdi, Kasun Jampet, M Roikun, Kasun Sambirejo, Hakim, plus Bayan Saemo menjelaskan bahwa untuk Pendopo dan Taman Wisata Sendang Gaceng dikerjakan sesuai target yakni 60 hari dari pencairan. Dananya bersumber dari BKD. Sedangkan pembangunan kantor dan pagarnya masih berjalan, baru terselesaikan jalan 80 %, termasuk CSR untuk kantor berlantai 2 berukuran 4,8 meter x 8 meter.

Proyek yang sudah terealisasi lainnya yakni jalan usaha tani 1 titik di Dusun Sambirejo panjang 300 meter, di Krajan 4 titik. Pemadatan di tiap gang/lorong hampir tuntas semua. “Untuk rekapitulasi Desa Jampet jumlah rumah ada 1.160, terbagi 19 RT 4 RW. Sedangkan untuk kegiatan warga, produk unggulan kurungan perkutut per minggu sekitar 40 biji, pengirimannya ke sejumlah kota besar Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta. Ketua pengrajinnya, Kismani. Sedangkan pengrajin untuk pembuatan pembersih piring, gelas, sementara vakum, masih belajar lagi agar meningkatkan kwalitas. Untuk pengrajin kaca, pindah ke kota (rel Bengkong)”.
Ketua PKK Gunarti menjelaskan bahwa selain kegiatan pokok PKK adalah posyandu dan juga pengajian rutin (fatayatan), tahlilan. Serta untuk menambah perekonomian keluarga, yakni membuat jajanan cepat laku, kebetulan Desa Jampet memiliki aset desa berupa pasar.
Untuk karang taruna , kegiatannya ada yang las, membuat pembersih. Untuk marbot ada 5 (dari 2 masjid), modin 1. Kegiatan keagamaannya, tahlilan rutin tiap malam Jum’at. Pengajian rutin selapanan. “Aset desa berupa pasar masih minim. Usulan terbaru sudah disurvei namun belum realisasi yakni Uditz (saluran air) sepanjang 600 meter dari pasar menuju sungai,” papar Kades Jampet, Sukisno. (F.463)






