Semua  

DESA BANARAN, KECAMATAN MALO, JUGA SIAGA PENUH

Kades Banaran, H Sutjipto SE, bersama perangkat, petugas Gugus Desa, Linmas, warga perantau, serta keluarga penjenguk.
Kades Banaran, H Sutjipto SE, bersama perangkat, petugas Gugus Desa, Linmas, warga perantau, serta keluarga penjenguk.
Kades Banaran, H Sutjipto SE, bersama perangkat, petugas Gugus Desa, Linmas, warga perantau, serta keluarga penjenguk.
Kades Banaran, H Sutjipto SE, bersama perangkat, petugas Gugus Desa, Linmas, warga perantau, serta keluarga penjenguk.

MUSIM Covid 19 (Corona) membahana, Pemerintahan Desa (Pemdes) Banaran, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, turut siaga penuh. Termasuk layanan isolasi bagi warganya sepulang dari perantauan.

Kepala Desa Banaran, H Sutjipto SE, didampingi seluruh perangkatnya, Kunaji (Sekdes), Subeki (Kasi Pem), Ra’is (Kasi Pelayanan), Sumari (Kasi Sos), Suyitno (Kaur Tata Usaha & Umum), Bambang Pudjianto (Kaur Keuangan), Cucun Rahmana Lutvia (Kaur Perencanaan), Suroso (Kepala Dusun), Ahmad Musthofa (Staf), kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) menjelaskan bahwa Pemdes Banaran sudah melaksanakan himbauan pemerintah pusat (Presiden RI), Kemendes, serta instruksi  Bupati Bojonegoro di antaranya pencegahan dini virus yang tak kasat mata dan tak bisa diraba yang bernama Corona itu.

“Siaga pencegahan termasuk menutup akses jalan masuk desa bagi orang yang bukan warga Desa Banaran, orang bank harian, mingguan, bulanan, debt collector. Mereka harus menyadari dan toleransi, jangan main paksa, silahkan kalau nasabahnya mau bayar tapi harus di luar desa. Dan jangan memaksa bila nasabahnya belum bisa bayar. Alhamdulillah hidup berlingkungan, stok untuk pangan masih cukup karena usai panen. Tahlil prei, jum’atan tetep tetapi bermasker dan mengatur jarak, sebelum berwudlu tetep cuci tangan pakai sabun. Melarang orang luar masuk, juga upaya pencegahan dini. Akan masuk desa walau warga sendiri tetep dites thermogen. Bila warga datang dari rantau entah dari zona merah maupun bukan, tetep harus masuk karantina yang sudah disediakan oleh Gugus Desa. Walau ada yang agak alot untuk memberitahu keluarganya. Karantina mandiri di rumah juga bagus, ditemani petugas, shift siang-malam. ‘’Makan-minum ditanggung pemdes,” ungkap Kades Banaran, H Sutjipto SE, yang juga berputra kades di daerah Purwosari.

Lebih lanjut soal krusial lainnya seperti rapat staf berjalan namun jaga jarak minimal 1 meter. 3 (tiga) warung tempat mangkal yang biasanya ramai, juga ikut mentaati tatib. Pembagian sembako 150 paket, sasarannya pada warga yang benar-benar membutuhkan/layak dibantu. Termasuk anak yatim piatu, penyakit menahun, janda tua miskin (52 tahun lebih). “Kalau janda usia 25 tahun biar urusan saya saja, he…he…he…he,” kata Kades Banaran, yang VB selalu rapi dalam berbusana seraya bergurau.

Kades Banaran, H Sutjipto SE, di tempat karantina bersama petugas Gugus Desa.
Kades Banaran, H Sutjipto SE, di tempat karantina bersama petugas Gugus Desa.

Untuk isolasi/karantina desa disediakan tempat di perpustakaan SDN I Banaran. Kapasitasnya 20 orang, fasilitasnya lengkap. Dan sudah disidak oleh forpimca termasuk Sekcam Drs Hari Abrianto sudah mengecek satu persatu fasilitasnya.

Gugus Desa yang diketuai oleh Punaji juga melaksanakan penyemprotan disinfektan sarana umum, masjid, mushola, kantor/balai desa, sekolahan, poskesdes, pos kampling, serta rumah warga, dengan mengerahkan seluruh ketua RT yang berjumlah 16. Apabila berhalangan digantikan dengan imbalan Rp 60,000,- plus sarapan dan makan. Termasuk yang ikut andil 31 Linmas, serta PKK, kader posyandu yang dikomando Ketuanya, Hj Siti Khoni’ah, serta Karang Taruna ‘Sumur Bujo’.

Persiapan lain yakni 3 buah thermogen, memberikan 50 buah pencuci tangan plus sabun/cairan antiseptiknya untuk di depan sarana umum, rumah perangkat, RT, RW. “Harapan kami secara pribadi dan atas nama pemdes, semoga Covid 19 (Corona) ini segera diangkat oleh Allah SWT sehingga tata kehidupan lancar seperti semula termasuk anak-anak sekolah, supaya bisa normal belajar, tidak dihantui rasa was-was. Tetep patuh dan taat atas himbauan pemerintah,” jelas Kades Banaran, H Sutjipto SE, dengan bijak.

Camat Malo, Drs Dzamari MM, didampingi Sekcam Drs Hari Abrianto SE, menambahkan bahwa memang semua desa disidak termasuk fasilitas karantinanya. “Memang Malo semuanya sudah ready untuk melaksanakan instruksi Ibu Bupati,” tambah Sekcam Malo.

Sedangkan keluarga yang bezuk di karantina, Sri tanem, mewarnai suasana dengan tangis ibanya melihat keluarganya dikarantina. “Family kulo tak apa-apa to nggih ?” tanyanya. (F.463)