DAULAH Islamiyah atau yang sebelumnya dikenal dengan ISIS merilis sebuah video daring yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang wartawan Amerika Serikat.
Menurut Daulah Islamiyah, korban bernama James Foley, seorang wartawan lepas yang ditangkap di Suriah pada akhir 2012.
Para milisi Daulah Islamiyah mengatakan hal itu dimaksudkan sebagai pembalasan atas serangan udara AS baru-baru ini terhadap kelompok Daulah Islamiyah di Irak.
Video tersebut belum diverifikasi secara independen, namun pihak Gedung Putih mengatakan jika video terbukti asli, AS akan “terkejut oleh pembunuhan brutal tersebut”.
Sementara itu, keluarga Foley menulis di Facebook: “Kami tahu bahwa banyak dari Anda sedang mencari konfirmasi atau jawaban. Harap bersabar sampai kami memiliki informasi lebih lanjut, dan tetaplah mendoakan keluarga Foley…”
Foley memiliki pengalaman meliput yang mendalam di Timur Tengah karena bekerja untuk Global Post Amerika Serikat dan berbagai media lainnya termasuk kantor berita Prancis AFP.
‘Tahanan Kedua’
Dalam video berjudul A Message to America (Pesan kepada Amerika), seorang pria yang tampak seperti James Foley mengenakan pakaian oranye dan berlutut di gurun pasir di samping seorang pria bersenjata berpakaian hitam.
Para milisi, yang berbicara dengan aksen Inggris dan mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota Daulah Islamiyah atau yang sebelumnya dikenal dengan ISIS, mengatakan kematian jurnalis tersebut adalah akibat langsung dari pemboman AS di Irak.
Dalam sebuah pernyataan, Global Post meminta “doa untuk Jim dan keluarganya”, dan menambahkan bahwa mereka sedang menunggu video tersebut diverifikasi.
Dalam sebuah wawancara tahun 2012 dengan BBC, Foley menjelaskan motivasinya meliput konflik. “Saya tertarik pada konflik dan berusaha menjelaskan berbagai macam cerita yang tak terhitung,” katanya.
“Ada kekerasan ekstrem, tapi ada kemauan untuk memahami siapa orang-orang ini sebenarnya… Dan saya pikir itulah yang benar-benar inspiratif tentang hal itu.”
Foley juga sempat ditahan di Libia pada 2011.
Para pejabat AS menegaskan mereka telah melihat video itu dan mencoba untuk memverifikasi keasliannya.
Presiden Barack Obama telah diberi tahu mengenai video tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, mengatakan: “Jika video tersebut asli, kita terkejut oleh pembunuhan brutal seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya.”
Video yang diyakini dirilis oleh Daulah Islamiyah atau yang sebelumnya dikenal dengan ISIS juga menunjukkan tahanan lain yang diidentifikasi sebagai reporter Amerika.
Obama: Video pemenggalan kejutkan dunia
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan pemenggalan wartawan James Foley merupakan “tindak kekerasan yang mengguncangkan hati nurani seluruh dunia.”
Obama membandingkan Daulah Islamiyah alias ISIS, kelompok yang menayangkan video pembunuhan Foley itu sebagai “kanker” dan mengatakan ideologi mereka “bangkrut.”
Daulah Islamiyah (DI) mengatakan kematian Foley merupakan pembalasan atas serangan udara Amerika terhadap para pejuang kelompok itu di Irak.
Namun Obama berjanji akan melanjutkan “apa yang kami harus lakukan” untuk menghadapi DI.
PBB, Inggris dan negara lain juga menyatakan terkejut atas video itu.
Ibu Foley, Diane, mengatakan putranya “memberikan hidupnya untuk mengangkat penderitaan rakyat Suriah kepada dunia.”
Kemungkinan orang Inggris
Keluarga Foley tidak menyaksikan video tersebut namun ayah James, John, mengatakan sangat terpukul.
“Video itu menakutkan saya dan tidak terbayang rasa sakitnya,” kata John Foley kepada para wartawan.
James Foley, 40, adalah wartawan yang melaporkan dari kawasan Timur Tengah dan bekerja untuk penerbitan Amerika Global Post dan media lain termasuk kantor berita Prancis, AFP.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan pria yang memenggal Foley adalah warga Inggris. Intelijen Inggris tengah berupaya untuk mengidentifikasi militan yang menggunakan penutup muka dan berbicara dengan logat Inggris. (BBC)