DIUNTUNGKAN keputusan kontroversi wasit, tuan rumah Cile melaju ke final Copa America 2015 setelah menundukkan Peru 2-1 dalam laga yang berjalan ketat di Santiago.
Cile baru bisa membobol gawang tim tamu 1-0 setelah wasit Jose Argote mengusir Carlos Zambrano, pemain belakang Peru, karena menerima dua kali kartu kuning akibat tuduhan mengasari Charles Aranguiz pada menit 20 babak pertama.
Para pemain Peru memprotes putusan wasit karena Zambrano dianggap berusaha menyapu bola, sementara Aranguiz dianggap sengaja menabrakkan dirinya.
Protes serupa juga dilakukan ketika wasit tidak menghukum Arturo Vidal saat menampar Zambrano di sudut lapangan.
Berbau offside
Peru, yang hanya diperkuat 10 pemain, akhirnya kebobolan sekitar lima belas kemudian. Melalui gol yang berbau offside, tendangan kaki kanan Eduardo Vargas membuat tuan rumah Cile unggul 1-0.
Walaupun unggul jumlah pemain, Cile tidak sepenuhnya menguasai jalannya permainan. Buktinya, Peru dapat menyamakan kedudukan 1-1 melalui gol bunuh diri pemain belakang tuan rumah, Gary Medel pada menit 60.
Tetapi skor imbang ini hanya bertahan sekitar empat menit. Tendangan spektakuler Eduardo Vargas dari luar kotak penalti, tidak mampu ditepis kiper Peru, Pedro Gallese.
Setelah 28 tahun
Skor 2-1 ini tetap bertahan hingga wasit meniup peluit tanda laga berakhir. Di final, Cile akan menghadapi pemenang laga semi final antara Argentina dan Paraguay.
Terakhir kali Cile lolos ke final pada 28 tahun silam. Kala itu Chile dikandaskan tuan rumah Argentina.
Bagaimanapun, keberhasilan Chile melaju ke final kali ini tidak terlepas dari kontroversi kepemimpinan wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Di laga perempat final melawan Uruguay, Cile diuntungkan wasit yang mengusir pemain Uruguay, Edinso Cavani, yang menampar Gonzalo Jara.
Tayangan ulang televisi menunjukkan tamparan ini terjadi setelah Jara ‘mengasari’ pantat Cavani sebelumnya. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com