Cegah Covid-19,Pemkab Sidoarjo Beri Fasilitas Gratis Rapid Test dan Swab

PEMERINTAH Kabupaten Sidoarjo (Pemkab) memberikan fasilitas rapid test dan pengambilan Swab gratis. Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, selaku ketua gugus tugas Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan hal itu usai me-launching Polymerase Chain Reaction (PCR) mobil, di parkir barat GOR Delta Sidoarjo, Kamis(18/6). Mesin PCR dalam bentuk 3 buah kontainer telah siap. Kepala Dinas Kesehatan, dr Syaf Satriawan, mengungkapkan alat PCR ini sudah datang 13 hari lalu, kiriman dari BPBD Provinsi Jawa Timur atas gagasan Kapolresta Sidoarjo. Alat ini akan ada di Sidoarjo sampai Covid-19 tuntas.

industri3

Untuk operasionalnya semua ditanggung vendor. Pemkab tidak mengeluarkan biaya apa pun, begitu pula tim dokter yang menangani juga sudah terbentuk dan bisa melaksanakan tes swab dan hasilnya pun tidak menunggu lama kurang lebih 2 hari. “Saya yakin dengan tes swab ini angka kesembuhan akan meningkat tajam walaupun pada akhirnya yang confirm akan sedikit bertambah,” harapnya.

Ketua gugus tugas Kabupaten Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, mengutarakan dengan adanya alat ini, hasil tes swabnya semakin cepat secara otomatis penanganan setelah swab ini juga harus tertangani dengan cepat. Pemerintah kabupaten Sidoarjo sudah merencanakan akan melakukan rapid test masal dan telah pesan 50.000 rapid test. Sidoarjo juga sudah melakukan rapid test sebanyak 8.000 an orang. “Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah dengan memaksimalkan tracing, kedua kita sudah pesan 50.000 rapid test. Terutama di daerah zona merah akan dilakukan rapid test masal. Langklah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran. Jika ada temuan kasus reaktif maka akan dilakukan test swab mobil PCR yang sudah disiapkan di GOR” ujar Syaifuddin.

Kasus positif Covid-19 di Sidoarjo diketahui masih cukup tinggi. Sampai (17/6), terkonfirmasi positif mencapai 1.057 orang. Sejak diberlakukan masa transisi new normal rata-rata ada penambahan kasus positif 32 orang setiap hari. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sidorjo melakukan langkah kongkrit agar penyebaran Covid-19 di Sidoarjo bisa terkendali. Hasil evaluasi masa transisi new normal, tracing di Sidoarjo belum maksimal. Terutama klaster pasar di daerah Taman dan Waru. Kedua kecamatan tersebut merupakan daerah paling tinggi jumlah kasus positifnya, kemudian disusul Kecamatan Sidoarjo. “Kenaikan kasus positif di Sidoarjo masih tinggi, terutama Kecamatan Waru, Taman, dan Kecamatan Sidoarjo,” ujar Khofifah, di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (17/6).

delta raya

Selain itu, Sidoarjo telah mempersiapkan kampung tangguh dan industri tangguh. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.  Pembentukan industri tangguh Covid-19 merupakan tindak lanjut serta penguatan kampung tangguh.  Ini dilakukan karena masih banyak industri yang belum menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Padahal ini bisa menjadi klaster baru penularan Covid-19. Terutama industri yang memiliki karyawan di atas seribuan penerapan protokol kesehatan ditempat kerja harus dilakukan dengan maksimal.

Konsep industri tangguh ‘simbolis’ diterapkan di PT Mega Surya. Di sini karyawan tidak hanya wajib pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan.  Namun juga  jalan bagi karyawan juga diatur menggunakan sistem one way atau satu arah. Ada beberapa akses jalan one way yang diberi tanda sesuai dengan id card karyawan. Karyawan dilarang berjalan melintasi area yang berbeda warnanya dengan id card yang dipakai. “Penerapan protokol kesehatan di PT Mega Surya ini sudah sangat bagus. Akses jalan juga disediakan khusus. Akan kita jadikan percontohan dalam membetuk industri tangguh”, ujar Nur Ahmad Syaifuddin. (adv/solik)