Daerah  

Butuh Uluran Tangan, Seorang Perempuan Alami Penggumpalan Darah di Otak dan Tempati Rutilahu Selama 15 Tahun, Kabupaten Gowa

Rumah yang jauh dari kata layak tersebut dibangun dan didirikannya di atas lahan tanah milik kerabat, bukan lahan pribadi.

FAKTA – Baharuddin (54) bersama isteri dan tiga orang anaknya, bertahun-tahun menempati bangunan rumah kecil dan sempit yang berlokasi di Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Rumah yang jauh dari kata layak tersebut dibangun dan didirikannya di atas lahan tanah milik kerabat, bukan lahan pribadi.

Bantuan uluran tangan dan belas kasih diharapkan Baharuddin, bersama isteri dan para anaknya yang sudah sekira 15 tahun menempati lingkungan permukiman yang jauh dari kata sehat.

Isterinya, Mantasia harus keluar masuk rumah sakit, disebabkan penyakit penggumpalan darah pada bagian otaknya.

Mantasia keluar masuk rumah sakit, bersama salah seorang anaknya yang sudah sejak lama sakit sakitan.

Menanggapi hal ini, Koordinator Komunitas Peduli Sesama Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Fadly Syarif, berharap bantuan kerjasama penanganan Sentra Gau Mabaji, Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Baznas Kabupaten Gowa, serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia Wilayah IV Kota Makassar, untuk berkolaborasi melakukan assesmant serentak.

Sekaligus memberikan bantuan penanganan terhadap keluarga Mantasia, yang nota benenya merupakan warga asal Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Selayar.

Sebelumnya, Mantasia, sempat dinyatakan hilang oleh pihak keluarga selama kurang lima belas tahun.

Belakangan, Mantasia berhasil dipertemukan dengan pihak keluarganya di Selayar melalui bantuan fasilitasi relawan kemanusiaan.

Meski tak berselang lama kemudian, Mantasia kembali meninggalkan Selayar menuju Kabupaten Gowa dengan dalih menyusul suaminya yang tinggal dan bekerja serabutan di Kabupaten Gowa.

Koordinator Komunitas Peduli Sesama Kabupaten Selayar, Fadly Syarif berharap, Mantasia dan keluarganya dapat diberikan bantuan fasilitasi rumah hunian yang jauh lebih layak dan refresentatif. (Fadly Syarif)