Bupati HSU Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Bupati HSU, H Abdul Wahid, ketika menerima penghargaan dan ucapan selamat Menteri PPPA RI, Yohanna Susana Yembise, di Istana Wakil Presiden di Jakarta.
Bupati HSU, H Abdul Wahid, ketika menerima penghargaan dan ucapan selamat Menteri PPPA RI, Yohanna Susana Yembise, di Istana Wakil Presiden di Jakarta.

H Abdul Wahid : Bukti Nyata Dari Komitmen Kabupaten HSU Dalam Pelaksanaan PUG

Bupati HSU, H Abdul Wahid, ketika menerima penghargaan dan ucapan selamat Menteri PPPA RI, Yohanna Susana Yembise, di Istana Wakil Presiden di Jakarta.
Bupati HSU, H Abdul Wahid, ketika menerima penghargaan dan ucapan selamat Menteri PPPA RI, Yohanna Susana Yembise, di Istana Wakil Presiden di Jakarta.

BUPATI Hulu Sungai Utara (HSU), H Abdul Wahid HK, untuk kesekian kalinya kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Dan kini memperoleh penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Penyerahan penghargaan APE diserahkan oleh Wakil Presiden RI, H M Yusuf Kalla, dan Menteri PPPA RI, Yohanna Susana Yembise, di Istana Wakil Presiden di Jakarta.

Dalam penyerahan penghargaan tersebut Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, didampingi oleh Kepala Dinas PPPA HSU, Hj Gusti Iskandariyah, serta Kepala Bagian Umum dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda HSU.

Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, menyampaikan rasa syukur dan senangnya karena Kabupaten HSU yang ia pimpin kembali meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, setelah meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak dan juga sebagai Kabupaten Peduli HAM.

Menurut Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, penghargaan APE merupakan bukti nyata dari komitmen Kabupaten HSU dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di Kabupaten HSU.

“Diterimanya penghargaan APE Kategori Madya ini merupakan bukti nyata, keseriusan, dan komitmen kami dalam pelaksanaan PUG di HSU,” kata Bupati HSU, H Abdul Wahid HK.

Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, menambahkan, sebagai wujud pelaksanaan PUG, dirinya mempercayakan dan memberikan kesempatan kepada empat orang perempuan sebagai kepala SKPD, selain kebijakan aturan dan anggaran tentang PUG. Selain itu keberhasilan ini juga tidak terlepas dari kerjasama dan kebersamaan antara Pemkab HSU dengan masyarakat, khususnya dinas/instansi terkait. Untuk itu Wahid menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya.

Di saat yang sama, Kepala Dinas PPPA HSU, Hj Gusti Iskandariyah, menjelaskan Kabupaten HSU berhasil meraih penghargaan APE karena Kabupaten HSU sudah melaksanakan PUG dengan tujuh syarat atau kategorinya, yakni komitmen dengan adanya Perda PUG, kelembagaan/pokja, SK Lokal Point, dimasukkannya PUG dalam RPJMD, komitmen kepala SKPD, dan sudah terbentuk data yang terpilah, dan peran serta masyarakat.

Setelah persyaratan itu dinilai dan dimasukkan ke dalam aplikasi, dilanjutkan dengan evaluasi terhadap data-data yang dimasukkan. Kepala Dinas PPPA HSU, Hj Gusti Iskandariyah, juga berkomitmen setelah meraih penghargaan APE kategori Madya akan berusaha meraih penghargaan APE dengan kategori yang lebih tinggi lagi.

Seperti diketahui, penganugerahan APE diberikan oleh pemerintah kepada yang memiliki komitmen dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam program dan kegiatan kementerian/lembaga, serta memiliki inovasi dalam penerapan kesetaraan gender, serta melakukan pembinaan Pengarusutamaan Gender (PUG) kepada yang memiliki komitmen terhadap kesetaraan gender dan pemerintah daerah.

Ada 3 isu besar di dunia, yaitu demokratisasi, perubahan iklim, dan kesetaraan gender. Dan Pemerintah Kabupaten HSU sangat memperhatikan dan menyikapi ketiga isu tersebut.

Ditambahkan, penghargaan APE yang diterima oleh Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, tersebut merupakan wujud nyata bahwa peran perempuan cukup besar. Peran perempuan di dunia berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan jaman. Kemajuan pendidikan dan teknologi, telah mengantar peranan perempuan menjadi lebih baik secara sosial politik.

Perempuan mempunyai perbedaan tugas pada masa lalu dan sekarang akibat teknologi. Dulu perempuan kita menghabiskan setengah, bahkan sepanjang hari, untuk mengurus rumah tangga. Sekarang mungkin hanya sejam.

Diharapkan, dengan diperolehnya penghargaan APE, perempuan-perempuan di Kabupaten HSU terus dapat berperan untuk memperbaiki perlindungan anak dimulai dari rumah tangga, daerah sekitar tempat tinggal, dan secara lebih luas lagi lingkup nasional.

Sejauh ini lebih dari 14 juta perempuan terus melakukan aktivitas di berbagai sektor. Karena itu, akses partisipasi, kontrol dan manfaat sudah menjadi kata kunci dalam melibatkan laki-laki dan perempuan dalam setiap program kegiatan.

Seperti halnya kegiatan di bidang pertanian tidak bisa terlepas dari peran perempuan di dalamnya, karena kegiatan usaha tani merupakan kegiatan usaha keluarga petani. Oleh karena itu perempuan tetap dipandang sebagai sumber daya yang strategis untuk peningkatan produksi pertanian. Kegiatan sosialisasi program dan kegiatan lainnya tidak hanya melibatkan anggota kelompok tetapi juga mengikutsertakan perempuan sebagai anggota keluarga petani.

Tidak hanya di bidang pertanian, kaum perempuan di jaman globalisasi ini diharapkan terus meningkatkan kiprahnya di berbagai bidang kegiatan dan usaha agar dapat lebih maju lagi sehingga setara dengan kaum laki-laki. (Tim)