Bupati Batola, Hasanuddin Murad, Boyong Piala Adipura 2017

Kesadaran Masyarakat Untuk Kebersihan Lebih Ditingkatkan

Bupati Batola, H Hasanudin Murad, membawa Piala Adipura 2017.
Bupati Batola, H Hasanudin Murad, membawa Piala Adipura 2017.

BUPATI Barito Kuala (Batola), H Hasanuddin Murad, yang punya cita-cita untuk  meraih anugerah Adipura akhirnya kesampaian juga setelah lambang supremasi kebersihan itu diterimanya dari Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution, disaksikan Presiden RI, Joko Widodo, dan Menteri LHK RI, Siti Nurbaya, di Plaza Ir Soedjono Soerjo Manggala Wanabakti, Jakarta.

Hasanuddin pun berbangga karena di penghujung masa kepemimpinannya di Kabupaten Barito Kuala yang juga disebut dengan Bumi Ije Jela, ia mampu mempersembahkan lambang keberhasilan di bidang pengelolaan kebersihan kota.

Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, mewakili masyarakatnya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI yang telah memberikan penilaian sehingga Kota Marabahan, ibu kota Kabupaten Batola, mendapatkan penghargaan yang membanggakan ini.

Selaku kepala daerah, ia secara pribadi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Batola, terutama masyarakat Marabahan, yang telah peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan terutama dalam mengatasi persoalan sampah.

Karena itu, kepada seluruh masyarakat Batola, mantan anggota DPR RI itu mengajak untuk bersama-sama mempertahankan hasil yang telah diperjuangkan tersebut dengan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

Kota Marabahan sebagai ibu kota Kabupaten Batola meraih Piala Adipura kategori kota kecil. Selain Marabahan juga terdapat 8 kota di Provinsi Kalsel yang memperoleh penghargaan Adipura, yakni Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Rantau, Pelaihari, Barabai, Tanjung dan Kandangan.

Seperti diketahui Piala Adipura adalah penghargaan tertinggi dan bergengsi di bidang lingkungan hidup dan kebersihan. Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas anugerah Adipura, Kementerian LHK di tahun 2016 mereformulasi penghargaan Adipura dengan strategi Rebranding Adipura.

Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Maksud pelaksanaan program Adipura untuk membantu meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan untuk mendorong kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan pemerintahan yang baik (good governance) di bidang lingkungan hidup serta melibatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kota “Bersih dan Hijau”.

Salah satu proses penilaian yang harus dilalui oleh para bupati/walikota nominator penerima Adipura dengan melakukan presentasi dan wawancara di depan Dewan Pertimbangan Adipura, praktisi pengelolaan sampah dan bidang pemasaran, pejabat Kementerian LHK, akademisi perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, serta rekan-rekan media massa.

Sebagai ucapan rasa syukur atas keberhasilan Barito Kuala meraih Piala Adipura di bidang pengelolaan kebersihan kota, Dinas Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Batola melaksanakan syukuran atas keberhasilan Batola meraih Adipura yang berlangsung di TPA Tabing Rimbah, Kecamatan Mandastana, dengan mengundang pasukan kuning.

Syukuran yang dilaksanakan Dinas PUPR sekaligus mempertemukan Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, Wakil Bupati, H Ma’mun Kaderi, serta pihak terkait dengan para pasukan kuning yang dianggap paling berjasa dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang bersih dan indah.

Di hadapan puluhan pasukan kuning, Hasanuddin Murad mengucapkan terima kasih dan penghargaan tak terhingga. Pada kesempatan itu, Bupati Batola juga memberikan bingkisan kepada para anggota pasukan kuning yang telah berjasa menjaga kebersihan Batola, khususnya Kota Marabahan.

Bupati juga mengatakan bahwa kalau untuk pembenahan dan penataan mungkin tidak terlalu berat, yang sulit itu membentuk kesadaran masyarakatnya.

Menurut Hasanuddin, banyak masyarakat Batola yang belum memiliki kesadaran dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan. Baik di permukiman, sarana umum, hutan, bahkan sungai. Perilaku tersebut harus dihentikan.

Dikatakan Hasanuddin Murad bahwa Barito Kuala saat ini masih banyak yang harus dibenahi. Untuk pasar khususnya di Marabahan, memerlukan penataan luar biasa dan harus mendapatkan perhatian bersama serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Bupati Batola, H Hasanudin Murad, saat menerima Piala Adipura di Plaza Ir Soedjono Soerjo Manggala Wanabakti, Jakarta.
Bupati Batola, H Hasanudin Murad, saat menerima Piala Adipura di Plaza Ir Soedjono Soerjo Manggala Wanabakti, Jakarta.

Hasanuddin Murad berharap melalui pembenahan secara fisik dan perilaku, masyarakat nantinya bisa benar-benar membawa situasi obyektif.

Kota Marabahan sebagai ibu kota Kabupaten Batola yang berhasil meraih Piala Adipura kini berstatus baru yaitu sebagai Kota Adipura. Predikat yang disandang ‘Kota Bahalap’ ini tentu memberikan kegembiraan bagi seluruh elemen masyarakatnya.

Dengan status barunya tersebut, menurut Sekda Batola, Ir H Supriyono, seluruh masyarakat dan SKPD terkait untuk lebih memperhatikan pengelolaan lingkungan, fasilitas umum, dan tempat-tempat strategis lainnya dari kebersihan dan keindahan.

Karenanya, Supriyono mengajak seluruh masyarakat baik pribadi, keluarga, dan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan sesuai tuntutan kriteria bersih itu sendiri. Juga meminta agar ajakannya ini disosialisasikan kepada lingkungan masing-masing.

Kepada para ASN Pemkab Batola diminta memberi contoh kepada masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan dan kebersihan. ASN dan masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah di siang hari. Namun harus mengikuti sesuai ketentuan perda.

Kepada SKPD terkait, Sekda Supriyono menginstruksikan untuk lebih meningkatkan intensitas pengelolaan ruang lingkungan baik terminal, pasar, sekolah, rumah sakit, maupun lingkungan dalam arti luas seperti jalan, jalur hijau, bantaran sungai dan lainnya dengan sebaik-baiknya.

Dengan diperolehnya Piala Adipura oleh Barito Kuala ini memberi konsekuensi bagi daerah untuk mempertahankan dan meningkatkannya. Oleh sebab itu, Barito Kuala saat ini terus melakukan upaya perbaikan. (Tim)