Daerah  

Bupati Badung Hadiri Pujawali Padudusan Alit di Pura Luhur Uluwatu, Doakan Keselamatan dan Kemajuan Pariwisata Bali

Bupati Wayan Adi Arnawa sembahyang bersama dan mulang pekelem saat Pujawali Pedudusan Alit di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (9/12/2025).

FAKTA – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Sekda IB. Surya Suamba dan sejumlah pimpinan perangkat daerah di Kabupaten Badung melaksanakan persembahyangan Pujawali Pedudusan Alit di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Rahina Anggara Kasih Medangsia, Selasa (9/12/2025). Turut hadir dalam Pujawali tersebut diantaranya Ketua TP PKK Badung Rasniathi Adi Arnawa, serta jajaran perangkat daerah, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, Perbekel Pecatu I Made Karyana Yadnya, Penglingsir Puri Jro Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya, Pengemong dari Desa Adat Pecatu dan ratusan krama pemedek.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan kehadirannya bersama jajaran perangkat daerah, bertujuan untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara yang melinggih di Pura Luhur Uluwatu agar diberikan anugerah keselamatan, kesejahteraan, serta kekuatan bagi seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Badung.

“Kami hadir bersama Sekda Badung dan seluruh perangkat daerah untuk memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar memberikan kesejahteraan dan kekuatan kepada kita semua khususnya masyarakat Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya, serta agar kita terhindar dari bencana alam yang sekarang ini banyak menimpa wilayah di Nusantara ini,” ujarnya.

Bupati juga berharap pihaknya diberikan kekuatan untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Kabupaten Badung. Selain itu, Dia juga mendoakan agar pariwisata Bali semakin meningkat. Ia juga memohon kekuatan dan tuntunan agar jajaran pemerintah daerah dapat terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Badung. Doa dan restu dari para leluhur serta Ida Bhatara menjadi kekuatan spiritual bagi jajaran pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan. “Kami berharap diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga mampu melaksanakan tugas pengabdian dengan baik demi kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Badung dan yang paling penting, bencana alam dijauhkan di bumi Nusantara ini,” harap Adi Arnawa.

Sementara itu, Penglingsir Puri Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko didampingi Patengen Desa Adat Pecatu selaku pengemong Nyoman Sujendra menjelaskan bahwa Pujawali di Pura Luhur Uluwatu digelar secara rutin setiap enam bulan sekali. Pada Pujawali kali ini, rangkaian upacara dikemas dalam bentuk Padudusan Alit, sementara Padudusan Agung direncanakan akan dilaksanakan pada Juli 2026 mendatang. Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Badung beserta jajaran dalam rangkaian Pujawali Pedudusan Alit. Kehadiran pimpinan daerah dinilai menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dengan lembaga adat dan pengempon pura dalam menjaga serta melestarikan keberadaan Pura Sad Kahyangan Uluwatu sebagai pusat spiritual umat Hindu di Bali.

Ia menyampaikan bahwa pujawali yang dilaksanakan di Pura Luhur Uluwatu pada Rabu (9/12/2025) bertepatan dengan rahina Anggara Kasih Medangsia. Prosesi diawali dengan pratima Ida Bhatara memargi (berjalan) lebih awal 1 jam dari sebelumnya, yaitu dari jam 9 pagi menjadi jam 8 pagi. Prosesi mesuci ke Pura Beji baru pertama kalinya dilaksanakan setelah Pura Beji yang baru telah di dilaksanakan Upacara Melaspas 6 bulan lalu. Pura beji yang baru merupakan bantuan dan Pemkab Badung yang telah rampung tahun ini.

“Pura Beji ini berada di sebelah barat Pura Beji sebelumnya yang berada di Pura Swagina milik masyarakat. Upacara mesuci kali ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Pura Beji yang baru, setelah sebelumnya melakukan prosesi melaspas enam bulan lalu. Ini dilakukan karena Pura Beji yang baru ada di sebelah barat dari pada Pura Beji yang sudah ada atau lama,” ujarnya.

Selanjutnya, Ida Bhatara menuju Pura Luhur Uluwatu sekitar pukul 11.00 Wita untuk melanjutkan rangkaian upacara pujawali. Pujawali ini juga dirangkaikan dengan upacara Mulang Pekelem yang dilaksanakan langsung ke tengahing segara (tengah laut) tepatnya di akses Seawall yang dibangun Pemerintah Kabupaten Badung. Turah Joko menambahkan, pihaknya bersama Desa Adat pecatu juga kembali memberlakukan sistem kartu bagi umat guna menjaga ketertiban dan kenyamanan selama berlangsungnya Pujawali.

“Antusias umat pasti, mulai hari ini Pujawali dilaksanakan hingga nyineb tanggal 12 Desember. Apa yang sudah kami lakukan bersama dengan Desa Adat Pecatu tetap mengutamakan ketertiban umat. Untuk itu kiranya para umat mengatur waktu sehingga tidak terjadi berdesak-desakan di Pura Luhur Uluwatu. Kami tetap memakai sistem kartu sehingga ketertiban dan kenyaman umat bisa terus dijaga,” terangnya. (hms)