Semua  

BKPH CLANGAP MULAI PANEN DAUN KAYU PUTIH

Pemetikan daun kayu putih BKPH Clangap di bawah komando langsung Assper Clangap, H Lugianto.
Pemetikan daun kayu putih BKPH Clangap di bawah komando langsung Assper Clangap, H Lugianto.
Pemetikan daun kayu putih BKPH Clangap di bawah komando langsung Assper Clangap, H Lugianto.
Pemetikan daun kayu putih BKPH Clangap di bawah komando langsung Assper Clangap, H Lugianto.

TERHITUNG mulai tanggal 20/6/2019 hingga 6/7/2019 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Clangap KPH Bojonegoro sudah dapat memetik daun kayu putih seberat 58,496 ton.

Administratur/KKPH Bojonegoro, Dewanto SHut MM, didampingi Assper Clangap, H Lugianto, dan KSS Humas KPH Bojonegoro, Markum, menjelaskan bahwa untuk bulan ini ada beberapa BKPH sudah bisa mulai panen daun kayu putih. Di antaranya BKPH Clangap, BKPH Tengger, BKPH Nglambangan, semuanya dikirim ke Mojokerto. “Untuk proses pengolahan di jajaran KPH Bojonegoro yakni BKPH Tengger, baru uji coba,’’ kata Adm/KKPH Bojonegoro.

Selanjutnya, Assper Clangap, H Lugianto, didampingi TU Assper Supriyanto, Damianto serta Kaur TU TK Jayus menjelaskan bahwa musim panen saat ini jika cuaca mendukung diperkirakan untuk BKPH Clangap dalam kurun waktu 2 bulan selesai, sesuai yang ditargetkan oleh pimpinan yakni Adm Bojonegoro. “Perusahaan mengalami over load, karena beberapa KPH Jawa Timur pemasok daun di antaranya KPH Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Jombang, Kediri, juga saat petik daun. Alhamdulillah untuk Bojonegoro dapat dispensasi kelonggaran, yakni per hari bisa kirim 6 rit. Kemungkinan karena jarak tempuh dari pabrik terjauh dibanding KPH lainnya,’’ papar Assper Clangap yang inovatif ini.

Assper Tengger, H Hari Hadi (duduk), dan Kades Ngasem, Suwondo SE MM, saat memeriksa hasil produksi kayu putih di hari ke-4.
Assper Tengger, H Hari Hadi (duduk), dan Kades Ngasem, Suwondo SE MM, saat memeriksa hasil produksi kayu putih di hari ke-4.

Kesigapan BKPH Clangap sukses dalam penanaman daun kayu putih di beberapa RPH yakni Prajekan petak 17 luas 22 hektar, RPH Gledegan petak 35 luas 36,6 hektar, petak 32 luas 16,7 hektar, serta RPH Sendanggerong petak 44 b luas 14,1 hektar. Namun tidak mengesampingkan keamanan tanaman utamanya yakni tanaman pohon jati. Bahkan untuk kelancaran bantuan saling berkomunikasi antar sesama personil jajaran BKPH, semua berbekal alkom/ personal. Tidak hanya KRPH/Danru akan tetapi masing-masing bisa menerima maupun memberi informasi sesama personil BKPH Clangap, walaupun didapatkan secara mandiri dan bukan inventaris kantor. ‘’Alasannya cukup renyah, yakni bisa memperlancar tugas dan tanggung jawab sebagai rimbawan yang trengginas dan bertanggung jawab untuk bisa bahu-membahu satu sama lain,’’ imbuh Assper Clangap, H Lugianto.

Untuk takaran produsen daun minyak  kayu putih memang BKPH Clangap, namun pertimbangan Administratur KPH Bojonegoro dialokasikan uji coba di BKPH Tengger. Karena untuk pemenuhan faktor air bersih yang mudah didapat adalah di kawasan BKPH Tengger. “Uji coba BKPH Tengger bersama LMDH Ngasem memproduksi minyak kayu putih bersama pihak ketiga,” kata Kades Ngasem, Suwondo SE MM, kepada Eko Purnomo dari Majalah FAKTA Online. (F.463)