Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu wilayah prioritas untuk dimenangkan. Itu karena Jawa Timur memiliki pemilih terbesar kedua setelah Jawa Barat, sehingga ada potensi untuk merebut kursi.
Terlahir dari organisasi massa, partai besutan Hary Tanoesodibjo (HT) ini membidik minimal 14 kursi untuk DPR RI pada Pemilu 2024. Khusus DPRD Jawa Timur, Perindo membidik 14 hingga 16 kursi dari 14 dapil. Sedangkan untuk kabupaten/kota, masing-masing daerah harus bisa memperoleh 5 kursi.
Bagaimana tanggapan para Bacaleg Perindo dengan target tersebut? Berikut hasil bincang ringan wartawan Majalah FAKTA (Majalahfakta.id) bersama H. Syahruddin, SH., salah satu Bacaleg DPRD Kabupaten Sidoarjo untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi, Kecamatan Prambon, Kecamatan Krembung, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Wonoayu.
Tanggapan Anda soal target kursi?
Saya hanya bisa menerjemahkan, bahwa apa yang disampaikan Ketua Umum Perindo (HT) ibarat sebuah isyarat buat semua kader. Isyarat agar dalam Pemilu 2024, semua kader harus bekerja, berjuang bersama dalam bungkusan tanggungjawab untuk mencapai sasaran.
Seperti motivasi yang terus disuarakan Pak HT, dalam menghadapi Pemilu harus betul-betul bekerja tepat sasaran, kerja cepat, dan kerja keras. Dan yang tak kalah penting, wajib memiliki mental petarung.
Kesiapan Anda sendiri?
Ya, secara mental tentu saja siap. Tapi, menurut saya, mental saja belum cukup. Butuh tandem, atau kawan sesama partai yang sudah punya pengalaman nyaleg.
Terus terang saja, basic saya ini pengusaha, juga pengacara. Karena itu, saya bisa dikata masih agak buta peta, masih awam berpolitik. Sebab, ini pertama kali bagi saya untuk nyaleg.
Lantas, mengapa tertarik terjun ke politik?
Ya itu dia (sambil tertawa). Keluarga besar saya tidak seorang pun terjun ke politik. Kalau saya tetiba tertarik dan mau menjadi caleg Perindo, selain karena adanya dorongan dari kawan-kawan, alasan kuatnya cuma satu. Ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
Berbuat baik adalah satu hal yang harus dilakukan oleh siapa saja, dan kepada siapa saja, termasuk kepada masyarakat luas. Hati nurani ini terpanggil untuk terus melebarkan rasa mencapai asa untuk bisa menebar dan memberikan yang terbaik buat masyarakat.
Langkah selanjutnya?
Dalam waktu tidak lama ini, saya menyosialisasikan manfaat kartu (KTA) berasuransi yang diberikan Partai Perindo kepada warga. Kartu ini sangat bermanfaat karena merupakan perlindungan finansial dalam situasi tak terduga. Khususnya untuk memberikan jaminan sosial dan perlindungan kesehatan kepada warga.
Sangat jelas, bahwa kami ingin menjangkau sebesar-besarnya pembagian KTA berasuransi ini sampai ke pelosok-pelosok desa, sehingga manfaatnya betul-betul dapat dirasakan masyarakat banyak.
Perlu saya tambahkan, bahwa pembagian KTA berasuransi ini dilaksanakan oleh seluruh pengurus Partai Perindo di masing-masing daerah. Jadi, bukan hanya di Sidoarjo, tetapi se-Indonesia.
Untuk mendapatkan KTA, sayaratnya mudah. Hanya KTP. Setelah itu kami kirim ke pusat untuk kemudian mengaktifkan kartunya (KTA).
Ingat, KTA asuransi Perindo ini tanpa biaya alias gratis. Masa berlakunya setahun, dan bisa diperpanjang lagi.
Apakah hanya sosialisasi KTA?
Tidak lah. Masih ada program atau kegiatan lainnya yang akan kami lakukan. Program yang dibawa Partai Perindo itu nyata. Selain KTA, yang sudah lama berjalan adalah UMKM. Insya Allah sudah banyak pelaku usaha yang merasakan bantuan-bantuan tersebut.
Semua dalam bentuk kegiatan untuk kemaslahtan masyarakat.
Kenapa, karena seperti saya jelaskan tadi, batin saya terpanggil untuk mengabdi demi bangsa dan negara. Saya terpanggil untuk melayani masyarakat dan mau berbuat sesuatu yang baik.
Itu lah salah satunya, kenapa saya berani masuk ke sistem ini. Setidaknya bisa melakukan perobahan.
Prinsip hidup itu, jika ingin ikut melakukan perobahan maka masuklah ke dalam sistem tersebut.
Bagaimana untuk menyosialisasikan diri Anda ke masyarakat?
Itu pasti dilakukan. Saya itu, orangnya yang pasti pasti saja. Karena itu, saya tentu akan terjun ke dapil saya, melihat kehidupan masyarakatnya bagaimana, karateristiknya, kebutuhannya, dan lainnnya.
Intinya, menyerap aspirasi masyarakat dengan cara mendengar dan melihat tentunya. Pun edukasi, pasti ada. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ap aitu program Perindo untuk kemudian disinergikan dengan harapan-harapan masyarakat sehingga mewujudkan sebuah solusi
Sebab, karakter setiap kecamatan hingga RT/RW itu pasti beda. Begitu juga soal problem yang dihadapi masyarakat atau satu wilayah terkait masalah Pembangunan infrastruktur misalnya, dalam pekerjaannya, dalam kesejahtaraan, dan lainnya.
Saya harus, bahkan diharuskan untuk mengetahui itu. Sehingga, jika Allah berkehendak saya jadi anggota DPRD Sidoarjo, setidaknya sudah punya bekal sekaligus pekerjaan rumah untuk membantu menyelesaikan persoalan di wilayah-wilayah dapil 3. Jadi, mohon do’anya. (mf1)






