CALON Walikota Jayapura periode 2017-2022, Benhur Tomi Mano (BTM), mengatakan, bila dirinya kalah dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 15 Februari 2017, itu karena kecurangan. Itu diungkapkan BTM saat melakukan kampanye tertutup di Balai Pertemuan Adat Kampung Habeabulu Yoka, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 9 November 2016.
Menurut BTM, sebanyak 4.000 ribu suara di kampung dimaksud siap mendukungnya. “Jangan sampai suara ini hilang di tengah jalan. Saya pesan, sekarang ini manipulasi data telah dilakukan untuk mengalahkan saya. Lima distrik dan 14 kampung di kota ini, suaranya ada pada pasangan Benhur Tomi Mano-Haji Rustanto Saru (BTM-HaRUS),” jelasnya.
“Saya mau mengingatkan kepada Kampung Yoka ini, antisipasi ada pengerahan massa. Jangan sampai di Kampung Yoka ada TPS siluman,” ujar BTM.
Diakui BTM, pemimpin itu merupakan anugerah dari Tuhan, bukan karena manusia. Sehingga harus dijaga sebaik-baiknya. Kepercayaan Tuhan yang diberikan, amanat untuk mengayomi masyarakat khususnya di Kota Jayapura.
“Pemimpin itu punya hati buat rakyat. Saya mohon kepada warga Yoka untuk memenangkan BTM-HaRUS. Di kampung ini harus 100 persen suara untuk BTM-HaRUS sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jayapura 2017-2022,” tandas BTM.
Selanjutnya BTM melakukan aksi bersih-bersih taman yang berada di Kota Jayapura, Jumat, 11 November 2016. Tak hanya sendiri, BTM didampingi sejumlah pendukungnya. Meski hujan gerimis, mereka tampak antusias.
“Aksi bersih-bersih ini akan terus berlanjut, khususnya di wilayah Kota Jayapura. Aksi ini merupakan wujud nyata kepada masyarakat. Kota Jayapura adalah honai bersama. Apa yang kami kerjakan ini untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang beriman,” jelas BTM.
Pada kesempatan itu, BTM berharap agar warga di Kota Jayapura merupakan warga yang takut kepada Tuhan, dan melaksanakan keimanannya dengan sebaik-baiknya serta menata Kota Jayapura, khususnya taman yang sudah dibangun dengan baik agar tampak bersih, indah, dan nyaman sebagai wujud memperbaiki alam.
“Saya ingin membuktikan, orang Papua itu cinta dengan kebersihan, cinta dengan alam. Pemimpin harus mau pegang sampah, mau turun ke got-got, turun bersama rakyat, menata taman kota dengan baik. Sebab taman yang bersih bisa menghirup oksigen yang bersih,” kata BTM.
Ahmad, salah satu warga yang menyaksikan aksi bersih-bersih tersebut, mengungkapkan, sejak menjadi Walikota Jayapura pada periode 2011-2016 lalu, BTM sudah membuktikan kinerjanya dengan meraih penghargaan Adipura empat kali. “Saya akui Pak BTM cinta dengan kebersihan. Bukan hanya menarik simpatisan untuk mendukungnya dalam pilkada 2017, sebagai seorang pemimpin harus mengutamakan kebersihan. Percuma saja membuat program kesejahteraan rakyat, tapi kotanya masih kotor,” jelas Ahmad. (Ist) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks