TIGA bulan lebih, jalan Pedes Godean km 4 mengalami kerusakan yakni ambles memanjang di salah satu sisinya. Kondisi tersebut terlihat jelas mulai seputaran pasar Nulis hingga depan museum memorial Suharto, Kemusuk, Bantul. Padahal jalan ini ramai pengguna karena menjadi salah satu penghubung utama antara jalan Wates di Kabupaten Bantul dan jalan Godean di Kabupaten Sleman, Provinsi D I Yogyakarta. Sehingga rusaknya jalan yang semakin hari semakin parah di kawasan itu dikeluhkan para pengguna jalan terutama warga yang ada di kawasan tersebut. Kerusakan meliputi amblesnya jalan dan juga adanya lobang di beberapa bagian di salah satu sisi jalan dengan pola memanjang mengikuti alur bekas galian pipa SPAM Kartamantul yang melintasi kawasan itu. Sehingga pada jam-jam tertentu sering terjadi kemacetan di wilayah itu dan apabila hujan seperti yang terjadi akhir-akhir ini, jalan yang ambles dan berlobang itu akan dipenuhi genangan air. Tentunya hal ini kalau dibiarkan akan menimbulkan ketidaknyamanan para pengguna jalan dan patut dikhawatirkan rawan menimbulkan kecelakaan.
Kepala Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Bambang Sarwanto, pada Fajar Rianto dari FAKTA di ruangannya mengaku telah mendengar dan menerima keluhan terkait kerusakan jalan itu dari masyarakat. Bahkan soal ini sudah sempat diangkat dalam forum desa dan diteruskan ke pihak-pihak terkait. Namun nampaknya belum ada tindakan nyata dan jalan yang dimaksud masih seperti apa adanya (rusak).
Lebih lanjut, kata Bambang, semula pihaknya menduga jalan tersebut rusak dikarenakan sering dilewati kendaraan pengangkut material, namun dugaan tersebut sepertinya meleset. Karena walaupun kendaraan pengangkut material tidak melintasi depan museum memorial Suharto, namun jalan depan museum Suharto pun ikut rusak juga.
Sambil mengecek di lapangan, FAKTA kemudian mengikuti jalan tersebut, yang dalam catatan sebelumnya, tertanam pipa HDPE di bawahnya. Pipa tersebut merupakan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, Bantul) yang didanai APBN 2015. Ternyata dari simpang tiga pasar Nulis ke arah barat yang masuk wilayah Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, jalanan juga terlihat rusak, bahkan di beberapa bagian kerusakannya terlihat parah. Padahal jalan aspal ini semakin ke arah barat bisa dikatakan jarang dilalui kendaraan roda empat apalagi kendaraan berat. Namun di beberapa titik bahkan terlihat patahan jalan yang ambles mengikuti bekas galian SPAM sebelumnya.
Dikonfirmasi FAKTA, Darwanto, Kasi Air Minum Bidang Ciptakarya PUP-ESDM DIY, mengatakan, memang ada jalur pipa SPAM Regional Kartamantul di bawah jalan tersebut. Pipa SPAM Kartamantul rencananya akan membawa air baku dari Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Bantar ke reservoar interkoneksi Kronggahan. Namun, Darwanto menegaskan, pembangunan jaringan pipa SPAM Regional yang melintasi wilayah tersebut bukanlah ranahnya. Jalur pipa air ini mulai dari IPA Bantar melewati wilayah itu pada tahap lalu baru terpasang sampai wilayah Sembuh, Sidokarto, Godean. Rencana pada tahap berikutnya akan dilanjutkan hingga ke reservoir (bak penampung) di Kronggahan untuk kemudian digunakan mensuplai air ke PDAM Yogyakarta. “Itu pekerjaan Satker PSPAM Munggur. Coba konfirmasi ke Satker Munggur,” elak Darwanto kemudian.
Dalam kesempatan berbeda, Darwanto juga memaparkan bahwa pihaknya selama ini hanya bertanggung jawab terhadap pekerjaan jaringan pipa mulai dari reservoir (bak penampung) baik Kartamantul I atau Kartamantul II ke reservoir milik PDAM dengan menggunakan dana APBD. (F.883) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks