Balangan Panen Jagung, Lampaui Target Nasional

Wabup Balangan, H Syaifullah, ketika menyerahkan bantuan.
Wabup Balangan, H Syaifullah, ketika menyerahkan bantuan.
Wabup Balangan, H Syaifullah, ketika menyerahkan bantuan.
Wabup Balangan, H Syaifullah, ketika menyerahkan bantuan.

KABUPATEN Balangan melakukan gerakan tanam raya jagung pada areal lahan seluas 23 hektar, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka pencapaian swasembada jagung. Gerakan tanam jagung tersebut diprakarsai oleh Kementerian Pertanian bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia.

Di Kabupaten Balangan sendiri ditargetkan lahan yang akan dibuka untuk penanaman jagung seluas 54 ribu hektar dengan perkiraan hasil panen adalah 8 sampai 10 ton jagung per hektar.

Dinas Pertanian Kabupaten Balangan melakukan program Pencanangan Tanam Jagung Hibrida dalam rangka peningkatan produksi tanaman pangan musim tanam April – September 2018 di Desa Mampari, Kecamatan Batumandi.

Acara tanam raya jagung tersebut dihadiri Wabup Balangan, H Syaifullah, Kasdim 1001/Amuntai-Balangan, Mayor Czi M Salim, Kapolsek Batumandi, Iptu Siswanto, Kepala Dinas Pertanian Balangan, Ir Tuhalus, Kepala SKPD lingkup Pemkab Balangan, Camat Batumandi, Aswal Salahuddin, jajaran Kepala BP3K dan PPL setempat serta para kelompok tani.

Ir H Tuhalus, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Balangan, mengatakan, kegiatan tanam jagung ini merupakan program dari pemerintah pusat dan memberikan target tanam ke masing-masing daerah.

Tuhalus menambahkan bahwa Kabupaten Balangan mendapat target tanam seluas 15.000 hektar, dengan masa program tanam periode April sampai dengan September 2018.

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Jr Smit Simatupang mengungkapkan bahwa lahan di Kabupaten Balangan cukup memadai untuk dipacu pada sektor tanaman pangan.

Untuk kegiatan upsus padi jagung kedele (pajale) di Balangan sudah menyumbangkan kontribusi yang maksimal untuk program swasembada pangan Provinsi Kalimantan Selatan.

Wabup Balangan, Syaifullah, yang membuka acara mengharapkan, dengan adanya program tanam jagung hibrida ini dapat lebih meningkatkan ekonomi petani.

“Dengan adanya opsi usaha di bidang perkebunan ini, maka diharapkan warga Balangan tidak lagi ketergantungan dengan karet,” tandasnya.

Di akhir rangkaian acara dilaksanakan penyerahan bantuan bibit jagung untuk masa tanam April – September 2018 yang dibagi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tebing Tinggi untuk luas tanam 838 hektar, Juai untuk luas tanam 7.602 hektar dan  Halong 6.597 hektar.

Areal tanam jagung Pemerintah Kabupaten Balangan, tahun 2017 melampaui target hingga 4.000 hektar lebih, dengan hasil produksi hingga 23.535 ton.

Wakil Bupati Balangan, H Syaifullah, mengatakan bahwa target awal areal tanam jagung seluas 1.100 hektar dan produksi sebesar 4.961 ton.

Dari data yang diperoleh pada tahun 2017 ternyata realisasinya jauh melampaui target, yaitu areal tanam mencapai 5.276 hektar dengan produksi hingga 23.535 ton.

Program  tanam pajale dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada empat tahun yang lalu, intinya adalah peningkatan produksi padi, jagung dan kedele secara nasional. Dan praktek penerapannya, target produksi dibagi-bagi di seluruh daerah yang memiliki potensi pertanian tanaman pangan. Dengan tujuan supaya kedaulatan pangan yang ditandai dengan tidak lagi mengimpor ketiga macam komoditas tersebut.

Pemerintah pusat juga telah menetapkan tujuan yang sangat jelas bahwa kebutuhan akan komoditas padi, jagung dan kedele, semuanya harus dapat terpenuhi dari hasil jerih payah petani-petani Indonesia.

Penetapan tujuan oleh pemerintah pusat tersebut harus didukung, yaitu penetapan tekad untuk secara berkelanjutan mengurangi ketergantungan kita kepada pihak luar. Atau, dengan kata lain, memperkuat ketahanan pangan, membangun kedaulatan pangan, hingga mencapai kemandirian pangan.

Seperti diketahui, target nasional untuk tidak lagi mengimpor jagung sudah dicapai pada bulan Oktober 2017. Bahkan, sejak itu pula Indonesia sudah menjadi pengekspor jagung.

Pemkab Balangan memberikan apresiasi kepada para petani Bumi Sanggam, karena dalam pencapaian target nasional tersebut ada peran dan andil dari petani-petani Balangan.

Diharapkan hal tersebut dapat menjadi pendorong semangat para petani, para pebisnis produk dan pendukung agrikultura, para aparatur yang membidangi pertanian maupun ekonomi, dan para penentu kebijakan.

Pemkab Balangan berkeyakinan, sepanjang bisa mendapatkan pasar, dan pemerintah berkomitmen lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri dengan komoditas jagung dalam negeri, maka produksi tersebut akan bisa terus meningkat dan didukung oleh minat petani untuk terus mengembangkannya. (Tim)