Semua  

Badan Litbang Badung Gelar FGD

Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, I B Yoga Segara, saat menggelar Fokus Group Discussion di Kantor Badan Litbang Badung, Puspem Badung, Selasa (1/8).
Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, I B Yoga Segara, saat menggelar Fokus Group Discussion di Kantor Badan Litbang Badung, Puspem Badung, Selasa (1/8).

Suambara : Semua Kebijakan Pemda Harus Berbasis Kelitbangan

 

Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, I B Yoga Segara, saat menggelar Fokus Group Discussion di Kantor Badan Litbang Badung, Puspem Badung, Selasa (1/8).
Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, I B Yoga Segara, saat menggelar Fokus Group Discussion di Kantor Badan Litbang Badung, Puspem Badung, Selasa (1/8).

SEBAGAI jantungnya pembangunan di Kabupaten Badung, Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badung terus berprogress melakukan penelitian potensi-potensi yang ada serta melakukan kajian guna mengamankan kebijakan bupati. Salah satu langkah yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar menggelar Fokus Group Discussion (FGD) “Kapasitas Penyelenggaran Pemerintah Desa Di Kabupaten Badung”, Selasa (1/8) di Kantor Badan Litbang Badung, Puspem Badung.

FGD dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra, I B Yoga Segara, Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, Tim Peneliti dari Undiknas, Dr Subanda, Perangkat Daerah dan Perbekel se-Badung.

Kepala Badan Litbang Badung, I Wayan Suambara, mengatakan, FGD ini dimaksudkan untuk bertukar pikiran dalam rangka meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa di Kabupaten Badung. Substansi ini diangkat, karena sebagaimana diketahui pemerintah baik pusat maupun daerah dari tahun ke tahun mengalokasikan dana yang semakin besar untuk dikelola pemerintah desa. Besarnya gelontoran dana ke desa ini guna mendorong peningkatan kegiatan pemerintahan desa yang dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola penyelenggaraan di desa.

Suambara menegaskan bahwa meskipun sebagai instansi yang baru, setelah pisah dari Bappeda, pihaknya berkomitmen akan menjalankan apa yang menjadi harapan bupati yang menginginkan litbang sebagai jantungnya pembangunan di Badung. Amanat ini akan dipegang dan dibuktikan sekaligus dipertanggungjawabkan.

“Di litbang, lembaga ini kita antarkan secara profesional berdasarkan pemikiran-pemikiran yang jelas dilatarbelakangi aspek-aspek ilmiah. Orientasi kami, apa yang kami kerjakan di litbang dalam rangka kita masuk ke dalam ruang yang baik dan benar sekaligus di kemudian hari kita harapkan dapat memback up kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bapak Bupati,” tegasnya.

Suambara menambahkan, litbang akan terus melakukan kajian-kajian potensi yang ada di Badung, seperti di tahun 2018 akan melakukan kajian tentang dampak pemberian hibah uang oleh pemerintah kepada desa adat dan kelompok masyarakat. Selain itu akan melakukan kajian kebijakan program Krama Badung Sehat (KBS), kajian Indeks Kerukunan Umat Beragama, Indeks Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Badung, Indeks Kepuasan Masyarakat, Indeks Kesetaraan Gender, serta Indeks Pembangunan Manusia. Untuk itu Badan Litbang juga akan membentuk Tim Kelitbangan yang di dalamnya diisi orang-orang praktisi, ilmiah, teori dan pejabat administratur. Tim ini akan membantu Badan Litbang dalam upaya mengamankan semua kebijakan Bupati dan Pemkab Badung. “Semua kebijakan pemda dalam rangka mengamankan kebijakan bupati harus berbasis kelitbangan,” tegasnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Badung, I B Yoga Segara, mengatakan, dengan terbentuknya Badan Litbang ini diharapkan nantinya hal-hal yang berkaitan dengan kelitbangan dapat ditingkatkan. Dikatakan, banyak potensi di Kabupaten Badung yang belum mampu dikembangkan secara optimal. Melalui Badan Litbang dapat melalukan penelitian, pengembangan dan pengkajian, guna menggali potensi yang belum optimal. “Kami harapkan Badan Litbang dapat melakukan penelitian sehingga potensi yang belum digarap maksimal, kita harapkan dapat dioptimalkan, sehingga muaranya pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Berkaitan dengan kapasitas penyelenggaraan pemerintah desa, Badan Litbang telah bekerja sama dengan Undiknas dan berhasil membuat laporan pendahuluan yang perlu dibahas bersama para Perbekel.

Sementara Dr Subanda dari Tim Peneliti Undiknas memaparkan bahwa timnya telah melakukan perekaman di 46 desa di Badung dan hasilnya telah dibuatkan laporan. Hasil perekaman ini diharapkan mendapat masukan terutamanya dari kepala desa demi penyempurnaan hasil kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan nanti termasuk kebijakan yang akan diambil pemerintah. Penelitian ini dilatarbelakangi di mana desa menjadi sentral pembangunan dalam rangka otonomi daerah sehingga pemerintah memberikan dana yang begitu besar ke desa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis kapasitas penyelenggaraan desa dalam menggunakan dana dari Pemkab Badung. Mengidentifikasi dan menganalisis SDM dalam setiap desa di Badung dalam pengelolaan dana desa. Mengidentifikasi dan menganalisis fungsi dan peran kelembagaan desa serta menganalisis penyesuaian jumlah dan pengelolaan keuangan desa. (Rilis)