Awas! Enam Penyakit Akibat Polusi Udara

Kementerian Kesehatan menemukan, enam jenis penyakit paling banyak ditemukan imbas dari polusi udara. Mulai dari, infeksi paru-paru, pneumonia, hingga asma. (ilustrasi)

FAKTA – Kementerian Kesehatan menemukan, enam jenis penyakit paling banyak ditemukan imbas dari polusi udara. Mulai dari, infeksi paru-paru, pneumonia, hingga asma.

“Paling banyak yaitu pneumonia, infeksi paru, infeksi pada saluran pernapasan, dan serangan asma sering terjadi pada penderita asma. Yang lain itu sering memicu timbulnya kanker paru, TBC paru, dan penyakit paru kronis,” kata Kepala Biro Komunikasi Dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengutip perbincangan PRO3 RRI, Rabu (30/8/2023).

Dalam mengatasi penyakit-penyakit tersebut, Nadia mengungkapkan, negara harus merogoh kocek Rp10 triliun. Yakni, membantu menyembuhkan masyarakat yang merupakan peserta BPJS Kesehatan.

“Total biaya dikeluarkan BPJS untuk enam penyakit ini hampir Rp10 triliun dan tiga terbesar tadi mencapai Rp3 triliun. Oleh karena itu lebih baik kita memang harusnya mencegah dari pada mengobati,” ucap Nadia.

Kemudian, Nadia menegaskan, Kemenkes tidak dapat bekerja sendirian dalam mengentas kasus ISPA. Terlebih, dalam melonjaknya tingkat polusi udara di Jakarta secara khususnya.

“Jadi sebenarnya untuk langkah kita memperbaiki kualitas polusi udara tidak bisa hanya dikerjakan oleh kemenkes saja. Tentunya menteri kesehatan telah mengeluarkan yang namanya komite penanganan respirasi dan penanggulangan dampak polusi,” ujar Nadia.

Dalam mencegah penyakit-penyakit tersebut, Nadia mengungkapkan, Kemenkes meminta masyarakat melakukan 6M 1S. Berikut 6M 1S yang dimaksud oleh Kemenkes RI:

1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website

2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah tempat umum di saat polusi udara tinggi

3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan

4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok

5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi

6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan

“Jadi menurut saya yang saat ini dengan keterbatasan kita dengan memakai masker adalah cara yang paling murah dan mudah untuk dibeli. Sementara untuk pengguna penjernih udara terutama dilakukan pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi,” ucapnya.

Ke depannya, Nadia mengimbau, masyarakat yang gemar berolahraga untuk memperhatikan kualitas udara terlebih dahulu. Olahraga dapat dilakukan di taman kota. (*)