
SEBAGAI aparat pemerintah, ASN Pemkot Makassar seharusnya memberi contoh kepada warga agar taat aturan lalu lintas. Tetapi sejumlah pegawai yang bertugas di Balaikota Makassar justru memarkir kendaraannya di bahu jalan yang sudah ada rambu larangan parkirnya.
Setiap hari sejak pagi sampai sore pemandangan belasan mobil milik ASN Pemkot Makassar digembok oleh Tim Terpadu saat melakukan penindakan di Jl Ahmad Yani, Sabtu (13/10). Mobil-mobil tersebut parkir di bahu jalan depan balaikota. Salah seorang ASN Pemkot Makassar bernama Ilham yang mobilnya digembok tim gabungan Dishub Sulsel, Dishub Makassar dan kepolisian sempat protes dan meminta petugas segera melepas gembok di roda mobilnya. Petugas pun melepas gemboknya tetapi STNK-nya disita untuk bukti proses hukum. Polisi juga menghadiahi pemilik kendaraan yang digembok berupa surat tilang. Setelah melakukan penindakan di Jl Ahmad Yani, Tim Terpadu melanjutkan penindakan di Jl Jenderal Sudirman hingga Jl Ratulahi.
Kepala Seksi Pengoperasian Sarana dan Prasarana Dishub Makassar, Evi Yulia, mengatakan, dalam penindakan kali ini pihaknya memang tak membawa banyak gembok sehingga membuat penindakan tak maksimal. Jika semua gembok sudah terpakai, petugas harus menunggu pemilik kendaraan datang. ‘’Syaratnya kalau mau buka gembok harus ditilang dulu,” ujarnya kepada wartawan.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan Dishub Sulsel, Eko Pranoto, menyebutkan, ada 39 mobil yang digembok, 24 unit sudah diberikan sanksi tilang, sementara beberapa pemilik kendaraan yang digembok belum menemui petugas. Semua yang kena razia tidak diberi kesempatan untuk negosiasi demi menegakkan aturan.
‘’Saya salut dengan tindakan pihak Dinas Perhubungan Kota Makassar dan Provinsi Sulsel itu agar masyarakat dan ASN tidak parkir sembarang tempat. ASN sebenarnya harus memberikan contoh yang baik dan taat aturan sehingga masyarakat ikuti aturan yang ada. Tetapi sampai sekaranag masih banyak ASN memperlihatkan kesombongan dan kekuasaanya kepada masyarakat sehingga masyarakat ikut-ikutan,” kata Daeng Uddin, warga setempat, kepada FAKTA. (F.546)






