FAKTA – Hamparan Bumi Perkemahan Batu Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, kembali menjadi pusat perhatian generasi muda Sumatera Barat. Ribuan Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai kabupaten dan kota se-Sumatera Barat berkumpul pada Raimuna Daerah VII Kwarda Sumatera Barat, 17–22 November 2025, sebuah perhelatan besar yang menjadi ajang pembinaan generasi muda.
Namun ada satu momen yang mencuri perhatian ribuan peserta di tengah padatnya agenda perkemahan, yaitu penyerahan Lencana Darma Bakti. Salah satu penerima penghargaan kehormatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka tahun ini dalah Ketua DPRD, Aprinaldi, selaku Dewan Kerja Cabang (DKC), di Kwarcab Padang Pariaman.
Penghargaan itu disematkan langsung oleh Ketua Kwarda Sumatera Barat, Audy Joinaldi, dalam sebuah upacara resmi yang berlangsung khidmat.
Usai menerima penghargaan, wartawan FAKTA berkesempatan melakukan wawancara dengan Ketua DPRD Aprinaldi, untuk menggali lebih jauh makna dan perjalanan panjang pengabdiannya di dunia kepramukaan.
“Ini Penghargaan untuk Semua Pembina dan Adik-adik Pramuka” kata Aprinaldi.
Aprinaldi menyambut wawancara dengan senyum yang tidak bisa disembunyikan. Meski dikenal luas sebagai tokoh legislatif, sikapnya di perkemahan lebih mirip seorang pembina senior yang akrab dengan adik-adik Pramuka.
Apa makna Lencana Darma Bakti bagi Anda? Aprinaldi menjawab sambil menatap ke arah tenda-tenda kontingen yang berjejer:
“Ini bukan penghargaan untuk saya pribadi. Ini penghargaan untuk semua pembina, instruktur, dan adik-adik Pramuka yang telah bekerja tanpa lelah. Saya hanya bagian kecil dari perjalanan panjang Kwarcab Padang Pariaman.” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa perjalanan kepramukaannya dimulai jauh sebelum ia terjun ke politik.
“Saya tumbuh di dunia Pramuka. Dari ikut latihan di lapangan yang becek sampai mendampingi kegiatan tingkat nasional. Pengabdian ini tidak pernah selesai. Selama saya masih bisa berdiri di sini, saya ingin terus bersama Pramuka,” katanya.
Ketika ditanya tentang keterlibatannya selama ini, Aprinaldi mengangguk pelan.
“Saya mengenal hampir semua pembina di Kwarcab Padang Pariaman. Mereka tahu saya bukan hadir hanya saat ada seremoni. Banyak kegiatan kita jalankan bersama sejak dulu. Itu yang membuat hubungan kami dekat.” Ujar Aprinaldi.
Bagi publik luas, Aprinaldi dikenal sebagai Ketua DPRD Padang Pariaman. Namun bagi keluarga besar Kwarcab Padang Pariaman, ia adalah “senior” yang sudah lama berproses dalam dunia kepramukaan. Ia bukan muncul tiba-tiba; pengabdiannya panjang dan lahir dari pengalaman lapangan.
Beberapa pembina senior menceritakan bagaimana Aprinaldi sering turun langsung menghadiri latihan rutin, mendampingi kegiatan besar, hingga menjadi mentor bagi para Penegak dan Pandega. Bahkan ketika kesibukan politik meningkat, ia tetap menyempatkan diri hadir dalam kegiatan Kwarcab.
Raimuna kali ini tidak hanya dirancang sebagai sarana rekreasi edukatif, tetapi juga ruang untuk bertukar gagasan dan membangun jejaring lintas daerah.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka terus relevan sebagai wadah pembentukan karakter di tengah tantangan digitalisasi dan perubahan budaya generasi muda.
Penghargaan Lencana Darma Bakti bukan hanya penghormatan personal, tetapi juga penegasan tentang pentingnya kontribusi para tokoh daerah dalam membangun generasi muda. Di tengah tantangan modern seperti arus informasi tak terkendali, degradasi karakter, dan budaya instan, Gerakan Pramuka membutuhkan sosok-sosok yang mampu memastikan kegiatan pembinaan berjalan dengan dukungan yang memadai.
Bagi Aprinaldi sendiri, penghargaan ini bukan akhir perjalanan, tetapi sebuah panggilan untuk melanjutkan pengabdian.
“Penghargaan ini saya terima sebagai amanah. Pramuka adalah rumah pembinaan karakter bangsa. Selama saya bisa mengabdi, saya akan terus bersama adik-adik Pramuka,” ujar Aprinaldi.
Ia juga menegaskan komitmennya sebagai pimpinan DPRD untuk memastikan kebijakan daerah tetap memberi ruang bagi penguatan organisasi kepemudaan seperti Gerakan Pramuka. (ss)






