Semua  

APEL GABUNGAN DI DEPAN MAKODIM 0829 BANGKALAN

“Peragaan bela diri pada apel gabungan pagi ini hanya untuk melihat kesiapan pasukan saja”.
“Peragaan bela diri pada apel gabungan pagi ini hanya untuk melihat kesiapan pasukan saja”.

DALAM rangka persiapan pengamanan aksi unjuk rasa jilid III yang akan digelar 2 Desember 2016, Komando Distrik Militer (Kodim) 0829 dan Kepolisian Resort (Polres) Bangkalan melaksanakan “Apel Gabungan” bertempat di depan Makodim 0829 Jl Letnan Abdullah, Bangkalan, Rabu pagi (23/11). Acara tersebut dihadiri Forpimda serta jajaran, Danlanal Batuporon Kamal, serta seluruh personil TNI-Polri di Kabupaten Bangkalan.

Jurus-jurus bela diri yang diperagakan tersebut diadopsi dari bela diri Yong Mo Do.
Jurus-jurus bela diri yang diperagakan tersebut diadopsi dari bela diri Yong Mo Do.

Sebanyak 400 pasukan TNI-Polri hadir sebagai peserta apel gabungan pagi itu. Dalam rangkaian acara apel gabungan, digelar pula aksi bela diri para prajurit TNI-Polri.

Pada kesempatan itu Dandim 0829, Letkol Inf Sunardi Istanto SH, yang bertindak sebagai instruktur bela diri mengatakan bahwa jurus-jurus bela diri yang diperagakan tersebut diadopsi dari bela diri Yong Mo Do.

Kepada Hasan dari FAKTA, Dandim mengatakan bahwa sebenarnya kemampuan bela diri adalah suatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit TNI maupun Polri sebagai upaya penanggulangan perorangan.

“Peragaan bela diri pada apel gabungan pagi ini hanya untuk melihat kesiapan pasukan saja. Kita harus bisa mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi. Oleh karena itu dalam rangka menyikapi perkembangan yang terjadi, kita sudah menyiapkan personil, materiil, dan melakukan kemampuan perorangan. Dalam hal ini kemampuam bela diri guna mengantisipasi segala sesuatu yang terjadi,” beber Dandim 0829.

“Menghadapi masyarakat, kan nggak boleh memakai senjata. Tetap harus dengan tangan kosong sesuai dengan arahan Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI".
“Menghadapi masyarakat, kan nggak boleh memakai senjata. Tetap harus dengan tangan kosong sesuai dengan arahan Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI”.

Hal senada disampaikan Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridho SIK SH MH, bahwa kegiatan apel gabungan ini sebetulnya bersifat kesiagaan.

“Ini apel kesiapan. Isunya seperti itu dan kita siap untuk menghadapi, mengawal kegiatan masyarakat,” terang Anis.

Anis berjanji dalam menyikapi kegiatan kemasyarakatan yang akan digelar 2/12 itu pihaknya akan lebih memprioritaskan usaha-usaha persuasif. Oleh karena itu, ia tidak akan mempersenjatai personilnya. Hal itu dilakukan sebagai bukti bahwa pihaknya lebih mengedepankan cara-cara musyawarah atau audiensi dan keagamaan.

“Kalaupun nanti menghadapi masyarakat, kan nggak boleh memakai senjata. Tetap harus dengan tangan kosong sesuai dengan arahan Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI,” tegas perwira kelahiran Aceh ini kepada FAKTA.

Disinggung tentang berapa jumlah pasukan yang akan ditempatkan pada aksi Bela Islam Jilid II pada 2 Desember 2016, Anis menjawab, hal itu kondisional. Namun, sebagai gambarannya, sebanyak 400 personil sesuai jumlah peserta yang hadir pada apel gabungan.

“Hari ini 400 personil yang hadir, dan ini penggambaran pada kegiatan kemasyarakatan seperti yang diduga akan ada aksi damai jilid II. Ya, kekuatannya ini. Kalau nanti dalam pelaksaan aksi itu memang jumlahnya besar, penempatan personil akan dilakukan sesuai kebutuhan,” pungkasnya.

Wakil Bupati Bangkalan, Ir Mondir Rofii, menilai aksi Bela Islam Jilid II itu sudah terkait kepentingan politik. Sebagain orang memanfaatkan momen ini untuk maksud-maksud tertentu untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. “Saya kira ini sudah terkait masalah politik. Makanya provokator pada masuk semua. Itu yang dikhawatirkan membuat situasi akan ricuh,” katanya sembari berjalan menuju ruang dandim.

Seperti diberitakan, peristiwa 4 November 2016 di Jakarta yang dikenal dengan aksi Bela Islam Jilid I atau yang lebih dikenal dengan aksi 411, di daerah lain juga ikut menggelar aksi serupa. Di Bangkalan aksi unjuk rasa 411 itu juga digelar. Lebih kurang lima ribu orang massa gabungan dari beberapa tokoh agama, ormas dan para habib berkumpul di depan Mapolres Bangkalan, Jumat (4/11). Mereka menggelar aksi unjuk rasa bela Islam. Meski dengan jumlah massa yang terbilang banyak, namun aksi unjuk rasa itu berlangsung damai dan tertib. Hal itu tak lepas dari usaha komunikasi yang dilakukan aparat Polri maupun TNI. (F.1005) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks