Semua  

ALIANSI KEBANGSAAN JATIM GELAR AKSI PANGGUNG BHINEKA TUNGGAL IKA

“Apabila ada ideologi baru yang tidak selaras dengan NKRI dan Pancasila maka kami secara tegas akan menolak".
“Apabila ada ideologi baru yang tidak selaras dengan NKRI dan Pancasila maka kami secara tegas akan menolak”.

SEJUMLAH elemen masyarakat dan ormas yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Jawa Timur menggelar aksi Panggung Bhineka Tunggal Ika Bela NKRI sebagai wujud kepedulian arek-arek Suroboyo menolak hal-hal yang mengarah pada potensi perpecahan kebhinekaan dalam persatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Panggung Bhineka Tunggal Ika digelar di Taman Apsari, depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Surabaya, Vinsensius.

Menurut Nain Suryono dari aliran kepercayaan, Sabtu (19/11), Aliansi Kebangsaan didirikan oleh beberapa elemen masyarakat terdiri dari suku, tokoh agama, dan mahasiswa se-Jatim yang intinya menolak hal-hal atau gerakan yang berpotensi mengancam ideologi Pancasila di dalam Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang akan bisa memecah persatuan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini. “Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian arek-arek Suroboyo menolak hal-hal yang mengarah pada potensi perpecahan persatuan bangsa dan negara Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika”.

Nain menambahkan, dengan kegiatan Panggung Bhineka Tunggal Ika ini Aliansi Kebangsaan Jawa Timur menyatakan sikap bahwa NKRI adalah harga mati dan NKRI adalah jiwa bersama. “Apabila ada ideologi baru yang tidak selaras dengan NKRI dan Pancasila maka kami secara tegas akan menolak,” tambahnya.

Sementara, menurut Anggota DPRD Kota Surabaya, Vinsensius, dari Fraksi Nasdem, sekarang pemerintah Indonesia yang sudah mendapat legitimasi dari rakyat harus bisa bersikap tegas, tidak boleh kalah oleh tekanan dari pihak mana pun, baik itu yang mengatasnamakan agama, suku, dan politik. “Karena jika ini terjadi dapat menodai toleransi umat beragama,” tegasnya.

Ditambahkan, dengan melihat beberapa peristiwa yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia di antaranya di Samarinda berupa pelemparan bom molotov di sebuah gereja serta peristiwa terakhir ancaman teror bom di Kota Batu maka dibutuhkan ketegasan dari pemerintah. “Karena kalau pemerintah tidak mengambil tindakan tegas maka akan bisa merusak hubungan antarumat beragama yang ada di Indonesia,” tambahnya. (F.568) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks