FAKTA – Pasca tragedi Kanjuruhan, Malang yang menelan korban jiwa hingga 100 jiwa lebih, membuka kesadaran para suporter melangkah menuju perdamaian.
Sebagai bentuk aksi solidaritas, aliansi suporter sepak bola Kabupaten Mojokerto yang terdiri dari gabungan suporter Persebaya (Bonek), suporter Arema (Aremania), dan suporter PSMP (MP Loyalis 2001) berkumpul di Stadion Gajah Mada Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Kamis (13/10).
“Pasca terjadinya peristiwa tersebut, membuka rasa, batin dan pikiran kami, para suporter sepak bola di Indonesia khususnya aliansi suporter sepak bola Kabupaten Mojokerto untuk bersama-sama menjalin kerukunan dan perdamaian melalui Deklarasi Damai yang kita laksanakan hari ini,” kata Roby, perwakilan suporter Arema dari Kabupaten Mojokerto.
Dalam deklarasi damai itu, aliansi suporter sepak bola Kabupaten Mojokerto mendukung dan berterima kasih kepada Pemerintah telah memperjuangkan melalui FIFA agar sepak bola tetap eksis di Indonesia.
Juga siap menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan sepak bola serta siap menjaga perdamaian antar suporter dan bersinergi menjaga keamanan Kabupaten Mojokerto agar selalu aman dan kondusif.
Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar diwakilkan Kabag Ops Kompol Yulie Khrisna, Kasat Intelkam AKP Yuli Riyanto, Kasat Samapta AKP Suwarso, Kasi Humas Iptu Siti Tri Hidayati, Kabid Kawastra Kesbangpol Kabupaten Mojokerto Roul Amrullah, dan anggota TNI dari Koramil Mojosari.
Kabag Ops Polres Mojokerto menyampaikan ucapan terimakasih serta apresiasi kepada aliansi suporter sepak bola Kabupaten Mojokerto.
“Saya ucapkan terima kasih kepada aliansi suporter sepak bola Kabupaten Mojokerto, karena deklarasi damai yang terselenggara ini akan menjadi momentum bersatunya insan sepak bola Indonesia. Semoga tidak ada lagi perselisihan dan permusuhan sehingga keamanan dan ketentraman saat berlaga akan terus tercipta,” tutur Kompol Yulie. (R01)






