Akibat Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami Aniaya Istrinya

Majalahfakta.id – Akibat terbakar api cemburu dan menuduh istri berselingkuh membuat Suhartono, warga Jalan Taqwa Lr Madya 2 RT 39 RW 06 Sei Selincah Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan gelap mata menyiksa Dian Islami, istrinya.

Korban mengalami luka lebam di kedua tangannya, belakang kepala dan bibirnya mengalami pecah serta bengkak di bagian paha.

Akibat perbuatan suaminya kemudian korban melaporkan ke Polresta Palembang dengan nomor STTLP/1809/IX/2021/SPKT/POLERRSTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL pada tanggal 29 September 2021 sekitar jam 12.12 tentang peristiwa pidana menurut uu nomor.23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga pasal.44 dan ayat(1) setiap orang yg melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana di maksud pasal 5 huruf a dipidana paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 15 juta.

Menurut Dian Islami kepada majalahfakta.id, perbuatan tersebut sudah sering dilakukan suaminya. Ini termasuk yang kesekiankalinya, namun yg lebih parah baru kali ini pada tanggal 27 September 2021 sekitar pukul 21.00 WIB di rumahnya.

Sebetulnya masalah tersebut sepele, karena suaminya sangat pencemburu dan menuduhnya selingkuh dan tuduhan tersebut tidak mendasar.

“Tentunya saya sangat tidak terima dengan tuduhan itu, ” ujar Korban.

Pelaku menjadi kalap (membabibuta) memukul muka, menjambak (menjenggut), bahkan ia mengancam dengan kata-kata “kau mau dikubur dimana”.

Lebih lanjut korban menceritakan, beruntung pada waktu itu saya sempat melarikan diri dan meninggalkan anak yang masih kecil baru berusia 2 tahun 2 bulan dan saya diantar saudara Antok, ke rumah orang tua saya yang ada di Sukawinatan.

Sementara orang tua Dian yang dimintai komentar ketika mendampingi putrinya di Mapolresta Palembang mengatakan, kalau ia sangat kecewa sekali dengan menantunya yang telah menganiaya anaknya.

“Saya kira ia masih punya niat baik datang ke rumahnya untuk menjemput anaknya dan meminta maaf, kami tunggu sampai dua hari tidak juga datang yah terpaksa kami menempuh jalur hukum”

“Saya tidak rela anak saya diperlakukan seperti itu apa lagi sampai ada ancaman mau dikubur dimana”.

Sementara itu, Suhartono dihubungi sedang tidak berada di rumah dan sudah mudik ke tempat kerjanya, kata masyarakat di sekitar rumahnya. (ito)