
DESA Begadon, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, setelah menyelesaikan pembangunan tahun 2019, terutama pencairan tahap 3, hari Selasa (21/1/2020) persiapan melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes).
Kepala Desa Begadon, H Hariyono, didampingi Pjs Sekdes sekaligus Kasun Wilayah II, Suharno, Kasi Kesra Moh Bisri SH, Kasi Pem Kusno, kepada Wartawan Majalah FAKTA Bojonegoro (Ekopurnomo), menjelaskan bahwa pembangunan Tahap III meliputi pemeliharaan jalan paving di RT 12-13-14, pembangunan jalan paving RT 14, pengadaan sumur untuk kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pengairan sawah berjumlah 6 unit/6 titik, pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Lebih lanjut kades 3 periode yang akrab dengan sapaan Mbah Kaji Hari ini juga menyebutkan pemanfaatan dari Anggaran Dana Desa (ADD) untuk drainase dan indocement.
“Untuk musrenbangdes tingkat desa insya Allah hari ini (Selasa, 21/1/2020). Namun di hari-hari kemarin sudah diadakan musdus (musyawarah dusun) maka musrenbangdes optimis lancar. Estimasi progress untuk pembangunan 2021 tahun depan verocement untuk balai desa, JUT RT 07, pemadatan dan pembangunan jalan paving RT 08 (61 meter), melanjutkan pemadatan jalan RT 05 sepanjang 103 meter, RT 12 sepanjang 139 meter, Lampu Penerang Jalan (LPJ) sebanyak 14 titik untuk penerangan jalan sepanjang 420 meter, serta rehab rumah tak layak huni milik Dirman/Jinah, warga RT 5 RW III,” tambah Pjs Sekdes Suharno.
Selain 3 perangkat yang mendampingi langsung saat dikonfirmasi FAKTA, roda pemerintah Desa Begadon juga dilaksanakan bersama Kaur Keuangan Siti Yunifa, Kaur Perencanaan Khoirul Muksinin, Kaur Umum Supomo, Kasun Wilayah I Hartoyo, Staf Umum Kastur HP, Staf Pembantu Kasun Moh Ruslan, Staf Kasi Pelayanan Sunandar. “Ini tadi mereka ada yang konferensi di kecamatan, ada tugas luar kantor. Ini kami juga pamit sebentar, karena ada tamu pribadi di rumah,” pungkas Mbah Kaji Hari kepada FAKTA.
Lain desa lain cerita. Di hari yang sama, Desa Sukorejo, Kecamatan Malo, sibuk giat Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL). Kades Sukorejo, Didik Dwi S, didampingi para punggawanya, Sekdes Ade L, Kasi Pem Riyanto, Kasi Yan Jalalludin, Kasi Kesejahteraan Toni Geri Edi, Kaur Umum Moh Sholeh, Kaur Keuangan Rasidin, Kaur Ren Ahmad Nur mengatakan kepada FAKTA bahwa dirinya sebagai kades bersama perangkatnya memfasilitasi warga berkaitan dengan administrasi, sarana dan prasarana dalam hal ini adalah PTSL. “Semua nanti penanganannya ada di panitia. Desa memfasilitasi, termasuk besaran biayanya, rembukannya juga dengan panitia,” papar kades ini dengan penuh bijaksana.
“Tadi ada giat penyuluhan, namun belum riil penjabarannya, tidak seperti penyampaian di desa lain. Sehingga perihal dana kegiatan rapat belum memutuskan. Namun acuannya adalah dana yang diwajibkan itu bila ada kekurangan ditanggung oleh pemohon dengan azas musyawarah. Dan tetep bersolusi he..he..he.. Bahasa guyone, tarup, sound, snack itu bukan termasuk biaya tarif wajib. Di desa lain disebut, lha tadi tidak disebut, repot deh,” pungkas kades yang bertabiat dzikir lama seusai sholat serta berhobi menembak babi hutan (celeng) perusak tanaman jagung warga ini kepada FAKTA.
“Kami bagian bendahara PTSL. Ketuanya baru saja pulang. Perihal target cuma 726 bidang, pendaftarnya baru sekitar 562. Sebenarnya pendaftaran dibuka tanggal 28-11-2019. Seminggu sebelumnya sudah kami umumkan ditutup tanggal 20-1-2020. Tapi dinyatakan tutup masih tanya,” papar Suminto.
“Di sini baru ada sekitar 10 warga yang punya sertifikat he..he..he,” timpal Mbah Minto (sapaan akrab Suminto), pensiunan Kasi Pem Kecamatan Malo.
Sedangkan Camat Malo, Dzamari SSos MM, ketika akan dikorfimasi FAKTA di kantornya, sudah pulang ke Bojonegoro. “Bose baru saja meluncur, go home,” kata Dibyo, Satpol PP yang piket hari itu Selasa (21/1/2020).
Adapun susunan Panitia PTSL Desa Sukorejo Ketua Wahyudi Tamtomo SH, Sekretaris Suryanto, Bendahara Suminto, Anggota Septian Agung W dan Moh Ali Rohman. (F.463)