
TAK kenal maka tak sayang. Kalimat pendek ini mengajak kita untuk mengetahui lebih jauh keberadaan Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) yang belum lama ini telah resmi berdiri.
Benar, baru lahir, persisnya bulan Juli 2017, namun karena pendirinya, seorang advokat senior bergelar Proffsor Doktor dan sudah banyak makan asam garam di dunia hukum, Ferari cepat mendapatkan simpati di kalangan penegak hukum. Dialah pendirinya, Prof Dr Teguh Samudra SH MH. Sedangkan sebagai Dewan Kehormatan DPP Ferari, Teguh menunjuk Dr Suhardi Sumo Mulyono SH MH.
Meski berdirinya dideklarasikan di Jakarta, ternyata peminat terbanyak dari Jawa Timur, khususnya dari Surabaya. Maka tepat kalau Ketua Umumnya membentuk pengurus Ferari di Jawa Timur, dengan menunjuk Hery Basuki SH MH MBA sebagai Ketua DPD Ferari Jawa Timur dan Didik Prasetyo SH MM sebagai Sekretaris DPD Ferari Jawa Timur.
Dijelaskan Hery, demikian sapaan akrab Hery Basuki, bahwa Ferari yang sudah resmi berdiri dan telah terdaftar di Kementerian Depkumham, nomor AHU.0016612.AH.01.07.Th 2017 tentu saja mempunyai program jangka pendek dan jangka panjang. Dikatakan bahwa dalam waktu dekat, yang termasuk program jangka pendek, yakni akan diadakan PKPA (Pendidikan Khusus Pengacara dan Advokat) serentak di seluruh Indonesia. “Ya, karena Ferari keberadaan dan anggotanya sudah menyebar di 31 provinsi,” tandasnya sambil menambahkan bahwa DPP Ferari bekerjasama (MoU) dengan Mahkamah Konstitusi (MK) di bidang pelayanan hukum khususnya yang berhubungan dengan pilkada yang rawan dengan perselisihan dan berujung adanya gugatan pasca pilkada.
MoU (Memorandum of Understanding) beberapa waktu yang lalu sudah ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Ferari, Prof DR Teguh Samudra, dan Sekjen DPP Ferari, Kores Tambunan SH, beserta jajarannya, dengan Ketua MK, DR Anwar Usman SH MH.
MoU tersebut dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) di sebuah hotel di Bogor selama dua hari beberapa waktu lalu, yang diikuti oleh seluruh pengurus DPP Ferari, DPD, DPC serta anggota dari seluruh Indonesia. Bimtek tersebut, dijelaskan Hery, tentang penyelesaian perkara pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati serentak tahun 2018.
Keadaan tersebut di atas termasuk istimewa karena narasumber Bimtek langsung dilakukan oleh DR Anwar Usman sendiri. Anwar dalam paparan Bimtek terselip ucapan bahwa secara pribadi dan kelembagaan, ia memberikan penghargaan setinggi-tingginya karena Ferari yang belum lama berdiri namun sudah membuat gebrakan-gebrakan yang sangat berarti dan berani.
Anwar juga sempat berpesan bahwa kerjasama hendaknya diperluas, bukan saja dalam bidang sengketa pilkada, akan tetapi juga pada bidang-bidang lainnya di luar sengketa pilkada, misalnya sosialisasi hal-hal terkait konstitusi, uji materi undang-undang terhadap UUD 1945 dan sebagainya.
Jangka Panjang
Ferari dalam program jangka panjang, khususnya DPD Ferari Jatim, kata Hery, memang sedang dipersiapkan. “Namun saat ini masih dalam tahap penggodokan,” tegasnya tanpa merinci program jangka panjang tersebut.

Namun, pada dasarnya, ada beberapa yang bisa disebutkan, di antaranya membentuk LBH sesuai instruksi menkumham, mengadakan kerjasama antar lembaga penegak hukum lainnya yaitu kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, menjaga citra yang baik tentang Ferari di mata masyarakat dan di hadapan penegak hukum lainnya. (TIM-MD/F.302)








