RAPAT Koordinasi Nasional (Rakornas) dalam penanganan prostitusi dan supporting penutupan lokalisasi prostitusi dilakukan di Palangkaraya April lalu yang diikuti pula oleh Bupati Jayapura. Demikian ungkap Kabag Humas Pemkab Jayapura, Sabri M Nur, di ruang kerjanya, Jumat, 28 April 2018, pukul 12.30.
Bupati Jayapura, Matius Awaitow SPd, termasuk salah satu bupati di wilayah timur Indonesia yang mampu melakukan penutupan terhadap lokalisasi yang berada di daerahnya yang sudah ada sejak 20 tahun lalu. “WTS (PSK)-nya datang dari 24 provinsi, lebih banyak dari Jawa Timur. Mereka datang ke sini karena dijanjikan mendapat pekerjaan di toko maupun di salon dengan upah yang besar, namun setelah tiba dipekerjakan di Lokalisasi Sentani kiri (Nayokla) dengan penghasilan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta tetapi yang dikantongi hanya 20 persennya saja. Ini sudah tidak manusiawi lagi sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah dan kami mulai melakukan pendekatan kemanusiaan dengan mendatangkan tokoh-tokoh agama, para ustadz dari daerah asal mereka serta menginventarisir semua PSK. Dan, akhirnya, kami tutup. Yang turut hadir pada saat itu adalah Ibu Menteri Sosial dan Perlindungan Perempuan. Para PSK-nya kami pulangkan ke daerah masing-masing,’’ urainya.
Bupati Jayapura, Matius Awaitow SPd, pun mendapat penghargaan dari pemerintah. Seperti yang disampaikan Dr Soni W Manalu, Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial, bahwa alasan memilih Bupati Jayapura dan Walikota Surabaya ada dua pertimbangan. Yaitu karena Bupati Jayapura di ufuk timur sana namun mampu melakukan suatu gebrakan yang melampaui pikiran orang kota. Ia mampu membuat planing dengan tahapan-tahapan terukur mulai dari riset, sosialisasi, regulasi, koordinasi sampai dengan pelayanan manusianya secara manusiawi dengan menampung mereka di hotel diberikan jaminan dan diantarkan ke daerahnya. Bupati Jayapura mengutamakan pendekatan keagamaan, kearifan lokal dan budaya. “Kami berharap Kabupaten Jayapura menjadi contoh bagi bupati lainnya di seluruh Indonesia. Untuk itu semua bupati harus ikut berlomba agar Indonesia bersih dari prostitusi dan lokalisasi. Satya lencana dari Presiden RI diterima oleh Bupati Matius Awaitouw SPd di Palangkaraya,’’ tuturnya. (Jonathan R)








