
KAIN motif sasirangan khas Kota Banjarmasin harus diakui kini kian dikenal masyarakat luas. Hal ini tak lepas dari peran serta jajaran Dekranasda Kota Banjarmasin dan Pemko Banjarmasin, yang secara intens melaksanakan berbagai program yang bersentuhan langsung dengan para pengrajin sasirangan. Seperti Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF). Melalui kegiatan yang saban tahun rutin dilaksanakan ini, Pemko Banjarmasin telah berhasil mengangkat wibawa pengrajin kain yang dulu sebagai pakaian kaum bangsawan di Bumi Antasari.
Di tahun 2018 ini BSF kembali digelar di kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin. Tak hanya menampilkan beragam motif sasirangan, di even kedua kalinya itu, juga ditampilkan berbagai rangkaian acara untuk menyemarakkan agenda yang masuk dalam kegiatan wisata nasional, di antaranya menyirang oleh 150 pelajar dan 100 komunitas, lomba motif sasirangan, parade masal sasirangan yang diikuti 4.000 peserta sambil mengarak kain sasirangan sepanjang 250 meter mengambil start dari depan Balai Kota, kemudian fashion show, penobatan ambasador, pemilihan putrid muslimah dan pemuda pelopor, bazar danekspo yang diikuti 50 stan dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalsel, serta forum diskusi sasirangan.
Istimewanya lagi, motif kain tradisional khas Banjarmasin ini mendapat apresiasi dari salah satu maskapai penerbangan negeri jiran yakni Batik Air. Maskapai penerbangan itu menyatakan akan memasang motif sasirangan di bangku penumpang pesawat mereka. “Atas nama Pemko Banjarmasin saya mengucapkan terima kasih kepada Batik Air, yang akan menggunakan motif sasirangan dalam pesawat mereka,” kata H Ibnu Sina.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Kalsel ini kembali menyatakan, dalam kegiatan BSF yang kedua ini motif kain sasirangan yang diangkat menjadi tema adalah daun kalakay dengan pewarna alami. “Setiap tahun kita menggelar BSF dengan motif kain sasirangan yang baru dan untuk motif tahun ini adalah daun kalakay dengan mengangkat tema motif asli dan pewarna alami,” ujarnya saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan pembukaan BSF tahun 2018.
Di hadapan Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah, dan para kepala daerah se-Kalsel, mantan Anggota DPRD tiga periode ini berharap even BSF nantinya dapat melahirkan perancang-perancang motif sasirangan yang baru. “Mari jadikan kain sasirangan sebagai salah satu kain yang selalu digunakan oleh semua dinas dalam setiap kegiatan,” harapnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor, dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel, Resnawati Rudy Resnawan, bahwa PKK Pemprov Kalsel sangat bangga atas dilaksanakannya salah satu agenda wisata nasional ini oleh Pemko Banjarmasin. “Saya bangga atas terselenggaranya kegiatan BSF ini. Mudah-mudahan dengan BSF, kain sasirangan tak hanya memasyarakat di Kalsel tetapi sampai di luar Kalsel. Dan masyarakat Kalsel lebih mencintai produknya sendiri dan kain sasirangan bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” harapnya.
Hj Raudhatul Jannah berpesan, dengan adanya kegiatan BSF ini pembinaan terhadap para pengrajin kain sasirangan agar lebih ditingkatkan dan motif untuk kain tersebut juga lebih dikembangkan lagi, sehingga dapat tampil maksimal. “Tanggal 22 April nanti kami akan menyediakan sekitar 3.000 lembar kain motif sasirangan yang akan dibagikan pada acara HUT Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, di mana Kalsel jadi tuan rumahnya. Jadi pakaian yang akan digunakan kain sasirangan,” jelasnya.
Harapan lain juga dikatakan Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah. Menurutnya, melalui kegiatan BSF mudah-mudahan dapat menambah kecintaan masyarakat Kota Seribu Sungai terhadap kain motif sasirangan, dan melahirkan para perancang motif kain sasirangan baru.
Hermansyah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat baik yang berasal dari instansi swasta maupun pemerintahan agar menjadikan kain sasirangan sebagai bagian dalam kegiatannya. “Mari kita jadikan kain bermotif sasirangan sebagai kain yang selalu digunakan oleh seluruh instansi dan warga,” harapnya saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Penutupan BSF 2018.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah, menjelaskan, kegiatan BSF dan semua rangkaian acaranya itu dimaksudkan juga sebagai bentuk rasa syukur atas capaian pembangunan selama dua tahun kepemimpinan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, dan Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah. “Kegiatan BSF tahap kedua tahun 2018 ini dilaksanakan sejak tanggal 7 sampai 11 Maret 2018”. (F.552)







