FAKTA – Arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) perlahan mulai terasa. Sejak akhir pekan, denyut kendaraan yang mengarah ke Jakarta kian padat, menandai berakhirnya masa liburan bagi sebagian masyarakat. Dari balik layar Command Center KM 29, jajaran Korlantas Polri memantau pergerakan ini dengan seksama.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal mengungkapkan, peningkatan volume kendaraan sudah terdeteksi sejak Sabtu. Aliran kendaraan dari arah Jawa maupun Bandung mulai bergerak menuju Ibu Kota. Meski belum mencapai puncak, sinyal arus balik terlihat jelas dan berlangsung secara bertahap.
“Sesuai prediksi, arus balik mulai terjadi pada hari Sabtu. Tadi malam kami telah melakukan sejumlah langkah rekayasa lalu lintas di ruas Tol Jakarta–Cikampek dari KM 70, KM 65 hingga KM 47,” ujar Brigjen Pol Faizal usai rapat koordinasi dengan jajaran Polres wilayah.
Langkah rekayasa lalu lintas tersebut menjadi respons awal untuk menjaga kelancaran dan keselamatan pengguna jalan. Menurutnya, kondisi lalu lintas diperkirakan kembali landai pada hari Senin. Namun, ketenangan itu diprediksi tak akan berlangsung lama. Potensi lonjakan kendaraan kembali mengintai menjelang akhir pekan berikutnya, terutama pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Menghadapi situasi itu, Korlantas Polri menyatukan persepsi dengan seluruh Kepala Satuan Lalu Lintas dari tujuh Polda prioritas. Koordinasi tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga melalui sambungan daring dari command center. Fokus utama diarahkan pada langkah antisipasi dan pengendalian arus lalu lintas, termasuk pembatasan kendaraan sumbu tiga yang kerap memicu perlambatan di jalur utama.
“Pelaksanaan kebijakan dilakukan secara humanis dan persuasif sesuai dengan atensi Kakorlantas Polri,” tegas Dirgakkum, menekankan pendekatan yang mengedepankan kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Selain arus balik, perhatian juga diarahkan ke kawasan wisata. Lokasi rekreasi dan kawasan pantai dinilai masih berpotensi dipadati kendaraan selama sisa masa libur. Kepadatan di jalur menuju destinasi wisata kerap terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan kesiapsiagaan aparat di lapangan.
Menjelang pergantian malam tahun baru, meski tidak diperkenankan adanya kegiatan kembang api, Korlantas Polri tetap menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. Sosialisasi kepada masyarakat diminta dilakukan sejak dini agar potensi kepadatan dapat dicegah sebelum terjadi.
Lebih jauh, Brigjen Pol Faizal memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 2, 3, dan 4 Januari. Momentum ini bertepatan dengan selesainya rangkaian perayaan tahun baru dan persiapan masyarakat untuk kembali beraktivitas pada 5 Januari.
Dengan berbagai skenario yang telah disiapkan, Korlantas Polri berharap arus balik Nataru dapat berlangsung aman, tertib, dan terkendali. Di tengah meningkatnya mobilitas, koordinasi dan kesadaran bersama menjadi kunci agar perjalanan pulang berjalan lancar hingga tujuan akhir. (F1)






