FAKTA – Tidak sedikit kisah orang yang hidupnya berubah karena sedekah. Seorang pedagang kecil yang rajin menyisihkan sebagian keuntungannya untuk membantu fakir miskin, tiba-tiba diberi kelapangan rezeki yang tidak ia sangka.
Bahkan ada orang sakit yang sembuh setelah dengan ikhlas bersedekah untuk anak yatim. Semua itu adalah bukti nyata janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Seperti yang dialami Chairul S Matdiah.
“Ada kepuasan tersendiri kalau sudah membagikan nasi bungkus bagi yang membutuhkan. Setelah bersedekah nasi bungkus, badan dan pikiran menjadi sehat,” ujar Chairul S Matdiah.
Minggu (21/12/2025), Chairul kembali membagikan 1000 nasi bungkus. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) itu berkeliling di sejumlah ruas jalan untuk membagikan nasi bungkus. Di antaranya Jalan POM IX depan Gedung DPRD Sumsel, Rumah Susun, Jalan Angkatan 45, Jalan Merdeka dan Tangga Buntung.
Chairul mengatakan, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan, anak-anak yatim yang butuh sekolah, dhuafa yang kesulitan makan, pedagang kecil yang ingin bangkit, dan keluarga miskin yang terlilit utang. Bisa jadi, satu sedekah menjadi jawaban doa mereka.
Menurutnya, berbagi rezeki atau sedekah itu tak harus menunggu kaya. Tetapi, bila memang ada rezeki, lalu diniatkan untuk bersedekah maka hal itu tidak akan membuatnya miskin. Untuk itu, setiap pekannya, Senin hingga Jumat, ia pun terus berbagi atau bersedekah.
“Saya memulai bersedekah dengam satu nasi bungkus saat menjadi wartawan, jadi sedekah bisa dimulai dari hal-hal yang kecil, yang penting bukan jumlahnya, tapi niat membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Kondisi tubuh Chairul sebetulnya tidak sama dengan masyarakat umumnya. Dia sudah dua kali melakukan cangkok ginjal, operasi pemasangan ring jantung, dan punya penyakit komplikasi darah tinggi dan diabetes. Terakhir, baru melaksanakan operasi leher di Singapura. Tapi, keterbatasan fisik itu, tidak menyurutkan niatnya untuk bersedekah.

“Justru setelah bersedekah kondisi saya menjadi segar, lebih sehat, itulah keajaiban bersedekah,” ujar Chairul yang dari Partai Demokrat itu.
Di hadapan masyarakat, Chairul memohon doan semoga kegiatan membagikan nasi bungkus terus berlanjut dan terus berkembang sehingga bermanfaat untuk masyarakat.
“Mohon doanya saya tetap sehat agar tetap bisa membagikan nasi bungkus kepada masyarakat. Jujur setelah membagikan nasi bungkus perasaan saya tenang dan lebih bahagia,” ujar ayah empat anak itu dengan wajah berkaca-kaca.
“Tersentuh hati kadang air mata keluar ada ucapan terima kasih panjang umur, sehat ya pak, kata penerima nasi bungkus,” sambungnya.
Setiap orang yang meninggal dunia telah menutup pintu amalnya. Semua kesempatan yang dahulu terbentang kini hilang. Tidak ada lagi salat, tidak ada lagi puasa, tidak ada lagi sedekah. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan penantian akan hasil dari amal yang telah ia tabung semasa hidup.
Karena sedekah adalah amal yang cepat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, pahalanya terus mengalir walaupun kita sudah tiada, dan ia menjadi penolong di alam kubur. (Jaya)






