FAKTA – Pemerintah Daerah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Tingkat Kabupaten Barito Kuala Tahun 2025.
Acara tersebut berlangsung di Aula Selidah, Senin (1/12/2025), dan dibuka secara resmi melalui sambutan yang disampaikan oleh Plt. Asisten Administrasi Umum, M. Haris Isroyani, S.Sos. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kasat Narkotika Polres Batola, Joko Surnawan, serta Kepala Kantor Kemenag Barito Kuala, H. Anwar Hadimi, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Haris Isroyani menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan wilayah yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Kondisi tersebut membawa tantangan tersendiri, salah satunya adalah maraknya kejahatan narkotika. Ia menegaskan, apabila persoalan ini tidak ditangani bersama oleh seluruh elemen masyarakat, maka akan mengancam eksistensi bangsa, merusak tatanan sosial, dan melemahkan ketahanan nasional.
Indonesia, sambungnya, memiliki cita-cita menjadi negara dengan ekonomi terkuat kelima pada tahun 2045. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan tangguh.
“Sumber daya manusia merupakan penggerak pembangunan. SDM yang berkualitas harus memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, serta kemampuan menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mewujudkan SDM unggul harus dimulai sedini mungkin, yakni dengan melindungi anak-anak kita dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari mempersiapkan generasi muda menjadi kader bangsa yang kuat dalam menghadapi tantangan pembangunan dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Jika dilakukan secara konsisten, berkesinambungan, dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, maka potensi jasmani dan rohani SDM Indonesia akan semakin berkembang dan mampu mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, serta berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Generasi muda, khususnya generasi milenial yang sangat dekat dengan teknologi, disebut memiliki peran penting dalam mengampanyekan pencegahan dan pemberantasan narkotika. Pemanfaatan teknologi dinilai dapat mempercepat penyebaran informasi terkait bahaya narkotika maupun upaya penanggulangannya.
“Penanggulangan narkotika harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa. Dengan demikian, upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika dapat berjalan optimal,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Haris menegaskan pentingnya komitmen kuat dalam menghadapi ancaman kejahatan narkotika yang terus berkembang dengan berbagai modus operandi.
“Memerangi narkoba hingga tuntas menjadi prioritas pemerintah bersama masyarakat. Mari berjuang bersama, bekerja sekuat tenaga, menjadikan negara kita bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Karena jika masyarakat sehat, maka negara akan kuat,” pungkasnya. (F-913)






