Daerah  

Kota Pariaman, Bermalam Mingguan di Balaikota

Suasana Malam Minggu di Balaikota Pariaman.

FAKTA — Ribuan warga memadati halaman Balaikota Pariaman pada Sabtu malam, 15 November 2025, dalam gelaran Bermalam Mingguan di Balaikota (BM Balkot)—agenda baru Pemerintah Kota Pariaman yang dirancang menjadi pusat kreativitas anak muda sekaligus motor penggerak ekonomi UMKM lokal. Suasana yang biasanya lengang berubah menjadi pusat keramaian, diwarnai dentingan musik, aroma kuliner, dan lampu-lampu festival.

Di tengah riuh warga yang berkerumun, Wali Kota Pariaman Yota Balad membuka kegiatan yang disebutnya sebagai “ruang hidup baru” bagi masyarakat kota. Program ini bukan sekadar wadah hiburan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah untuk memperkuat UMKM dan memulihkan gairah ekonomi warga.

BM Balkot merupakan program kolaboratif antara Dinas Perindagkop dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman. Pemerintah melihat tingginya minat masyarakat terhadap ruang publik kreatif, sekaligus kebutuhan para pelaku UMKM akan panggung pemasaran yang lebih terbuka. Balaikota pun disulap menjadi ruang temu: tempat jajan, ruang bermain anak, panggung seni, hingga arena pameran karya anak muda.Puluhan pedagang menggelar lapak, dari makanan tradisional hingga produk kreatif rumahan. Pemerintah mencatat, setiap gelaran mampu menarik ribuan pengunjung, dan perputaran ekonomi mikro naik signifikan dibanding akhir pekan biasanya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Yota Balad menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan ruang publik yang inklusif dan produktif.“Salah satu visi misi kami adalah memajukan UMKM. Melalui kegiatan Bermalam Mingguan di Balaikota ini, masyarakat tidak hanya mendapat hiburan, tetapi juga ruang berkreasi sekaligus bersilaturahmi,” ujar Yota.

Ia menyebut BM Balkot sebagai program yang dirancang untuk berkelanjutan.“Insyaallah kegiatan ini kita laksanakan satu kali sebulan atau bahkan satu kali seminggu. Pemerintah siap hadir, menghibur, dan memberi ruang bagi anak-anak muda yang punya minat serta bakat untuk tampil,” katanya.

Yota juga meminta perangkat daerah memperkuat penataan lapak UMKM agar pedagang dapat menjual produk dengan lebih tertib dan menarik.“Kita ingin masyarakat yang berjualan bisa meraih keuntungan maksimal. Nikmatilah kuliner, seni, dan budaya lokal yang sudah disiapkan. Semoga kegiatan ini terus menggeliatkan ekonomi,” tuturnya.

Keramaian BM Balkot terlihat dari berbagai sudut. Anak-anak memadati area permainan, sementara panggung musik menampilkan komunitas lokal yang sebelumnya tidak memiliki ruang tampil. Para pelaku UMKM mengaku omzet meningkat, terutama pada jam-jam puncak sekitar pukul delapan hingga sepuluh malam.

Sejumlah warga menyebut kegiatan ini memberi suasana baru bagi pusat kota. “Biasanya malam Minggu bingung mau ke mana. Sekarang ada tempat nongkrong yang aman dan ramai,” kata seorang pengunjung.

BM Balkot Pariaman diproyeksikan menjadi ikon baru aktivitas publik di kota tersebut—menggabungkan hiburan, promosi UMKM, dan ruang kreatif dalam satu wadah. Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme warga yang terus meningkat, program ini diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi mikro dan ruang ekspresi generasi muda Pariaman.(ss)